Find Us On Social Media :

Sebuah Goresan Penuh Kasih

By K. Tatik Wardayati, Rabu, 23 Maret 2016 | 18:15 WIB

Sebuah Goresan Penuh Kasih

Intisari-Online.com – Andi adalah seorang pekerja dengan pendapatan standar. Anaknya baru saja mulai sekolah. Ambisi terbesar Anda dalam hidup adalah memiliki mobil. Ia menabung untuk maksud itu.

Lalu, ia mendapatkan pinjaman dari bank dan bisa membeli mobil baru. Ia melaju pulang dan dengan bangga menunjukkan pada istri dan anaknya seolah-olah itu prestasi terbesar dalam hidupnya. Dengan hati-hati ia hanyut setiap setitik kotoran di permukaan cat mobilnya dan menikmati keindahannya, ketika ia melihat anaknya yang masih kecil menggaruk permukaan cat mobil menggunakan ujung tajam dari sepotong batu.

Andi sangat marah. Ia ingin memberikan pelajaran pada anaknya. Dalam kemarahannya, ia melompat di atas anak itu, meraih batu dan meneriakkan kata-kata kutukan, memukul jari tangan anak itu dengan batu berkali-kali sampai kemarahannya mereka.

Anak itu berteriak keras. Ibunya bergegas ke tempat kejadian dan melihat jari anak itu. Jarinya terluka parah dan rusak serta berdarah-darah. Anak itu dilarikan ke rumah sakit. Jarinya diperiksa secara detail dengan sinar X dan jenis pemeriksaan lainnya. Para ahli bedah kehilangan harapan untuk memulihkan jarinya karena rusak dan hancur tidak bisa diperbaiki lagi. Satu-satunya pilihan adalah memotong jari yang hancur. Operasi berakhir dan anak itu kini dirawat di sebuah kamar di rumah sakit.

Melihat tangan anaknya diperban dan wajah khawatir ayahnya, anak kecil yang polos itu berusaha menghibur ayahnya, “Jangan khawatir, Ayah, mereka memotong jari dan akan tumbuh kembali dalam beberapa minggu, seperti kuku pada jari.”

Andi begitu sedih mendengar kata-kata anaknya. Ia menangis dan memeluk anaknya. Kemudian, ketika ia pulang ke rumah, ia memeriksa mobil, tempat di mana anaknya telah membuat goresan dengan batu. Ia melihat bahwa di situ tertulis kata-kata, “Ayah, aku mencintaimu.”

Andi merasa sangat menyesal karena bereaksi impulsif untuk tindakan polos anaknya yang berusaha memperlihatkan kasih sayang dan menimbulkan cedera yang tidak dapat diperbaiki lagi di jari kecilnya.