Penulis
Intisari-Online.com – Pada suatu hari kaisar Akbar meminta kepada para punggawa istananya apakah mereka bisa mengatakan perbedaan antara kebenaran dan kepalsuan dalam tiga kata atau kurang.
Tentu saja, para punggawa istana saling pandang karena bingung.
“Bagaimana dengan Anda, Birbal?” tanya Kaisar. “Saya terkejut karena Anda diam saja.”
“Saya diam karena saya ingin memberi orang lain kesempatan untuk berbicara,” kata Birbal.
“Tapi, tidak ada orang yang memiliki jawabannya,” kata Kaisar. “Jadi silakan dan katakan apa perbedaan antara kebenaran dan kepalsuan. Dalam tiga kata atau kurang.”
“Empat jari,” jawab Birbal.
“Empat jari?” tanya Kaisar, bingung.
“Itulah perbedaan antara kebenaran dan kepalsuan, Yang Mulia,” kata Birbal. “Itu yang Anda lihat dengan mata Anda sendiri adalah kebeneran. Sementara, apa yang Anda dengar kemungkinan bisa tidak benar. Bila lebih sering yang tidak benar, itu berarti palsu.”
“Ya, itu benar,” kata Akbar. “Tapi apa yang Anda maksud dengan mengatakan perbedaannya adalah empat jari?”
"Jarak antara mata seseorang dengan telinga seseorang adalah selebar empat jari, Yang Mulia," kata Birbal, menyeringai.