Find Us On Social Media :

Apa yang Paling Anda Cintai?

By K. Tatik Wardayati, Minggu, 10 April 2016 | 18:20 WIB

Apa yang Paling Anda Cintai?

Intisari-Online.com – Alkisah, seorang pria tidak memiliki anak meski sudah sepuluh tahun usia pernikahannya. Pria itu ingin menceraikan istrinya dan menikahi wanita lain untuk melanjutkan keturunannya. Istri yang sangat mencintainya itu tidak ingin berpisah dari suaminya.

Ia pun membawa masalah tersebut kepada pemimpin agama, yang sangat bijaksana. Pemimpin agama itu mengatakan padanya, “Sesuai permintaan Anda, saya dapat melangsungkan upacara perceraian Anda, tetapi Anda harus mengatur pesta besar untuk tamu Anda pada hari sebelum upacara perpisahan. Ini harus lebih besar daripada hari pernikahan Anda.” Pria itu langsung setuju untuk melakukan pesta.

Pesta pun berlangsung. Seperti yang diarahkan oleh pemimpin agama itu, sang istri menuangkan anggur ke dalam gelas suaminya, lagi dan lagi, sampai ia sangat mabuk. Lalu ia bertanya, “Sayang, apa yang bisa saya ambil dari rumah ini sebagai kenang-kenangan ke rumah saya untuk mengingat hari-hari yang menyenangkan kita pernah tinggal bersama?”

Pria itu merasa tawarannya sangat mewah, “Kau bisa mengambil apapun dari rumah saya, apapun yang kau suka.” Segera pria itu jatuh di atas tempat tidurnya karena mabuk, ia tidur nyenyak.

Pemimpin agama itu meminta beberapa tamu untuk membawa suami  yang tidur bersama dengan tempat tidurnya ke rumah sang istri. Keesokan harinya, ketika pria itu terbangun, ia menemukan dirinya berada di rumah istrinya.

Ia bertanya dengan marah, “Apa yang kamu lakukan? Bagaimana saya sampai ke sini?”

Istri yang penuh cinta dengan sabar menunggu di ranjang, menjawab, “Saya hanya  menuruti kata-katamu, yang mengatakan di depan umum kemarin selama pesta. Saya membawa ke rumah saya apa yang saya paling sukai dan termahal, yaitu dirimu sendiri.”

Kata-kata istrinya membuka matanya. Ia menyesal karena ia tidak bisa menghargai cinta abadi terhadap dirinya. Ia memeluk istrinya dan menyingkirkan ide perceraian. Mereka tinggal bersama-sama lagi dengan sangat bahagia. Tuhan pun memberkati mereka hingga kemudian sang istri mengandung dan melahirkan seorang anak yang cerdas dan mulia. Sukacita mereka melampaui batas.