Find Us On Social Media :

Kisah Birbal: Tukang Cukur Jahat

By K. Tatik Wardayati, Selasa, 12 April 2016 | 18:45 WIB

Kisah Birbal: Tukang Cukur Jahat

Intisari-Online.com – Selain menjadi menteri favorit Kaisar Akbar, Birbal juga seorang menteri yang banyak digemari rakyat jelata, semua karena kecerdasan yang luar biasa dan kebijaksanaannya. Banyak orang diuntungkan dari saran dan orang-orang yang tinggal di tempat yang jauh juga datang kepadanya untuk mendapatkan saran tentang hal-hal pribadi.

Namun, ada sekelompok menteri yang tidak menyukai Birbal dan iri karena ketenarannya di seluruh negeri. Mereka kelihatannya baik, tetapi rupanya mereka ingin menyusun rencana untuk membunuh Birbal.

Pada suatu hari, para menteri ini memutuskan untuk berbagi pikiran mereka dan mengajak tukang cukur Kaisar. Mereka memintanya untuk membantu dalam menyingkirkan Birbal selamanya. Sebagai imbalannya, para menteri menjanjikan tukang cukur menerima sejumlah besar uang. Setelah mendengar hal itu, tukang cukur yang licik setuju untuk mendapatkan hadiah dan sekaligus rencana jahat mereka.

Pada waktu berikutnya Kaisar memanggil tukang cukur, ia mulai bercerita tentang ayah Kaisar yang juga dilayani oleh tukang cukur yang sama. Ia mengatakan bahwa ayahnya adalah orang yang sangat mulia dan memiliki rambut yang indah dan halus. Kemudian, ia bertanya pada Raja apakah yang telah dilakukan untuk kesejahteraan nenek moyangnya. Mendengarkan pernyataan dari tukang cukur itu, Raja menjadi sangat marah dan mengatakan kepada tukang cukur itu bahwa nenek moyangnya sudah mati, ia tidak bisa melakukan apapun untuk kesejahteraan mereka.

Inilah yang tukang cukur ingin dengar. Ia segera mengatakan bahwa ia tahu pesulap yang bisa membantu dalam hal itu, karena ia bisa mengirim seseorang ke surga dan dapat membantu kesejahteraan moyang mereka. Namun, orang tersebut harus cerdas dan bisa memahami instruksi pesulap dengan sukses dan dapat mengambil keputusan dengan bijak segera. Sebelum Raja mengatakan sesuatu, tukang cukur itu menyarankan bahwa orang yang tepat untuk pekerjaan itu adalah yang paling bijak dari semua menteri, yaitu Birbal.

Raja berpikir itu ide bagus dan memerintahkan tukang cukur untuk mengaturnya. Ia juga meminta tukang cukur agar mengikuti prosedur yang ditetapkan oleh pesulap. Yaitu Birbal ditaruh di atas tumpukan kayu yang akan dinyalakan, lalu pesulap akan membacakan mantra dan Birbal akan naik ke surga.

Birbal menyetujui, tapi ia ingin mengetahui siapa yang memiliki ide tersebut. Ketika ia tahu bahwa itu ide tukang cukur, maka ia menyanggupinya dengan beberapa kondisi. Pertama, ia meminta sejumlah uang untuk keluarganya jika ia pergi, kedua, ia membutuhkan waktu satu bulan untuk berpikir. Raja menyanggupi syarat dari Birbal tersebut.

Selama satu bulan, Birbal meminta tolong seorang pria yang bisa diandalkan untuk membuat terowongan dari tempat pemakaman ke rumah Birbal. Dengan cara ini, pada saat dimulai pembakaran, Birbal melarikan diri melalui pintu terowongan yang tertutup, dan menghilang ke dalam rumahnya. Di sana ia akan bersembunyi selama beberapa bulan dan membiarkan rambut dan jenggotnya tumbuh panjang berantakan.

Sementara itu, musuh Birbal sangat senang dengan kenyataan bahwa ia pergi untuk selamanya. Tapi, pada suatu hari, setelah beberapa bulan, Birbal datang ke istana untuk menyampaikan berita tentang ayah sang Kaisar. Ia mengatakan kepada Kaisar bahwa ayahnya dalam keadaan sangat baik dan menikmati kenyamanan di sana.

Tapi hanya satu, ia mengatakan bahwa tidak ada tukang cukur di surga, dan ayahnya membutuhkan satu. Inilah alasan mengapa Birbal terpaksa memanjangkan rambut dan jenggotnya. Mendengar ini, Kaisar meminta tukang cukur untuk dikirimkan untuk membantu ayahnya di surga.

Tukang cukur tidak bisa mengatakan apa-apa untuk membela diri, karena Birbal menipunya dan masuk ke perangkapnya sendiri. Tumpukan kayu pun dinyalakan, dan tukang cukur itu pun terbakar dan meninggal saat itu juga. Setelah itu, tak seorangpun berpikir untuk berkonspirasi melawan Birbal lagi.