Intisari - Online.com - Kurang dari seminggu, umat Islam di dunia akan merayakan Hari Raya Idul Adha, ini berarti saatnya umat Islam merayakannya dengan menyembelih hewan qurban yaitu sapi dan kambing dan kemudian masak daging qurban kambing maupun sapi.
Daging qurban kambing maupun sapi nantinya dibagikan bagi mereka yang berhak, termasuk mereka yang berkurban dan keluarganya.
Anda perlu tahu cara-cara masak daging qurban kambing dan sapi dan cara menyimpan sisa daging qurban kambing dan sapi.
Ini semua tergantung dari penggunaan daging qurban kambing maupun sapi.
Melansir Kompas.com, Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Nusa Cendana Dr. drh. Annytha Ina Rohi Detha, M. Si menjelaskan daging qurban memang sebaiknya dicuci terlebih dahulu, tapi kadang tidak demikian.
Anda harus memperhatikan dua kondisi penggunaan dan metode pemotongannya.
Annytha menyebut, daging qurban sebaiknya dicuci jika akan langsung diolah.
"Daging yang akan hendak diolah dengan proses pemasakan atau pengasapan atau teknik pengolahan lainnya memang sebaiknya dicuci. Tapi bila daging belum mau diolah dan masih disimpan sebaiknya jangan dicuci," kata Annytha, dilansir dari Kompas.com
Jika daging akan disimpan dan belum diolah, mencuci daging qurban justru merusak daging.
"Karena bisa jadi air menjadi sumber kontaminasi silang, dikhawatirkan air membawa mikroba patogen yang menjadi kontaminasi silang ke daging," ujar Annytha.
Selain itu Anda juga perlu memperhatikan metode pemotongan daging qurban Anda, karena daging qurban bisa berasal dari pemotongan yang higienis dan terstandarisasi, tapi juga bisa sebaliknya.
"Bila pemotongan dilakukan secara tidak higienis, yang tidak berstandar, dan tidak menerapkan rantai dingin (maka sebaiknya dicuci). Namun apabila daging berasal di rumah potong hewan yang berstandar, menerapkan sistem GMP (Good Manufacturing Practice) yang sesuai, memang daging tidak perlu dicuci lagi," kata Annytha.