Find Us On Social Media :

Kisah Nelayan dan Pengusaha

By Agra Winona, Senin, 18 April 2016 | 19:00 WIB

Kisah Nelayan dan Pengusaha

Intisari-Online.com – Alkisah seorang pengusaha yang sedang berlibur di desa nelayan, suatu sore ia mengamati seorang nelayan yang baru saja menepikan perahunya, ia bisa melihat di dalam perahu itu terdapat beberapa ikan tuna.

Penasaran, si pengusaha pun bertanya berapa lama waktu yang diperlukan untuk menangkap ikan-ikan itu, dan si nelayan menjawab bahwa ia hanya butuh beberapa jam untuk menangkapnya. Pengusaha itu kembali bertanya, kenapa ia tidak menambah waktunya dan menangkap lebih banyak ikan yang dijawab oleh nelayan, bahwa hasil tangkapannya sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

“Lalu apa yang kau lakukan dengan sisa waktumu?” Tanya si pengusaha.

Sambil tersenyum, nelayan itu menjawab, “Bermain dengan anak-anakku, menonton pertandingan bola, beristirahat dengan istriku. Kadang juga aku berjalan-jalan di sekitar desa untuk menemui teman-temanku, bermain gitar dan bernyanyi.”

Dengan tidak sabar, pengusaha itu menyela, “Aku lulusan Harvard dan aku bisa membantumu mendapatkan lebih banyak keuntungan.” Katanya.  Kemudian ia menjelaskan bahwa nelayan itu harus menghabiskan lebih banyak waktu di laut untuk mendapatkan lebih banyak ikan, lalu menjual semua ikannya. Dari keuntungannya ia bisa membeli perahu baru yang lebih besar, dan begitu terus sampai si nelayan mampu membeli lebih dari satu perahu. Ia terus melanjutkan menjelaskan rencananya hingga nelayan itu bisa membuat perusahaannya sendiri.

Karena tidak pernah berpikir seperti itu, maka si nelayan bertanya, “Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk itu?”

“Mungkin sekitar 15-20 tahun.”

“Lalu setelahnya apa?”

Sambil tertawa, pengusaha itu menjawab, “Ini adalah bagian terbaiknya. Kau bisa menjual saham perusahaan dan menjadi sangat kaya. Setelahnya kau bisa pensiun dan menghabiskan waktumu dengan bermain dengan cucu-cucumu, menonton pertandingan sepak bola dan beristirahat siang dengan istrimu. Kau juga bisa berkeliling desa dimana kau bisa bernyanyi dan bermain gitar sesuka hatimu.”

Yang tidak disadari si pengusaha adalah, bahwa nelayan itu sudah mendapatkan itu semua tanpa harus menunggu sampai lima belas atau dua puluh tahun lagi.