Intisari-Online.com – Hiduplah seorang suci yang buta di sebuah desa di kerajaan Kaisar Akbar. Ia diyakini meramal masa depan dengan benar.
Suatu kali ia memiliki klien yang datang untuk mengobati keponakan mereka. Orangtua anak itu tewas di depan mata gadis itu. Setelah anak gadis itu melihat orang suci itu, ia mulai berteriak keras mengatakan bahwa orang suci itu adalah pelakunya.
Marah dengan kata-kata gadis itu, orang suci itu menuntut agar pasangan itu pergi dengan anak gadis itu.
Sepanjang hari gadis itu menangis yang membuat pasangan paman dan bibinya menyadari bahwa gadis itu tidak berbohong. Oleh karena itu, mereka memutuskan untuk meminta bantuan Birbal.
Birbal menghibur mereka dan meminta mereka untuk menunggu Kaisar berkumpul. Birbal mengundang orang suci itu ke istana juga.
Kemudian di depan semua menteri Birbal menghunus pedangnya dan mendekati orang suci itu untuk membunuhnya. Orang suci itu bungung, ia segera menghunuskan pedangnya juga dan mulai melawan. Dengan tindakan ini orang bijak itu membuktikan bahwa ia tidak buta.
Oleh karena itu, Akbar meminta untuk menggantung pelakunya dan menghargai gadis itu atas keberaniannya untuk mengatakan kebenaran bahkan pada situasi yang kritis.