Intisari-Online.com – Suatu hari, seorang anak perempuan berkeluh kesah pada ayahnya, ia merasa hidupnya sangat menyedihkan dan ia tidak mampu lagi menjalaninya. Gadis itu sudah lelah berjuang setiap saat, karena masalah yang tidak henti-hentinya datang. Ayahnya, seorang chef, akhirnya mengajak gadis itu ke dapur, ia kemudian mengisi tiga panic dengan air dan memanaskannya.
Saat air di ketiga panci itu mulai mendidih, ia meletakan kentang di panci pertama, telur di panci ke dua dan bubuk kopi di panci ketiga. Ia membiarkan ketiganya mendidih lagi tanpa berkat apapun pada anak perempuannya, sementara anak perempuannya menunggu dengan tidak sabar dan bertanya-tanya apa yang ayahnya lakukan. Setelah dua puluh menit, ayahnya mematikan kompor dan mengeluarkan kentang dan kemudian meletakannya di dalam mangkuk, dan mengambil kopi dan meletakannya di dalam cangkir.
“Apa yang kau lihat anakku?” Tanya sang ayah
Si gadis pun menjawab, “Kentang, telur dan kopi.”
“Lihatlah lebih dekat,” Ucap ayahnya, “Dan sentuhlah kentangnya.” Gadis itu menurut, ia menyentuh kentangnya dan menyadari bahwa kentang itu lembek. Lalu gadis itu juga menyadari, telurnya menjadi keras, dan bubuk kopi menjadi minuman yang lezat.
Ia pun bertanya apa maksud semuanya ini.
Ayahnya kemudian menjelaskan, bahwa baik telur, kentang, dan kopi, ketiganya menghadapi persoalan yang sama—air yang mendidih. Namun, ketiganya memiliki reaksi yang berbeda. Kentang yang tadinya keras, setelah direbus, justru menjadi lembek. Sementara telur yang tadinya rapuh malah menjadi keras setelah direbus. Dan kopi yang unik, karena setelah direbus, kopi justru mengubah airnya dan menciptakan hal yang baru.
Penjelasan itu kemudian diikuti dengan pertanyaan, “Yang manakah kamu?” Tanyanya, “Saat ada masalah, bagaimana kamu menghadapiny? Apakah kamu kentang, telur, atau kopi?”