Find Us On Social Media :

Hanya Dialah Sang Penyelamat Kita

By K. Tatik Wardayati, Jumat, 3 Juni 2016 | 18:30 WIB

Hanya Dialah Sang Penyelamat Kita

Intisari-Online.com – Alkisah, seorang anak kecil bernama Gopal melihat banyak mangga jatuh dari pohonnya di taman umum dekat rumahnya. Rupanya telah terjadi badai besar pada malam sebelumnya. Dengan seizin ibunya, ia pergi untuk mengumpulkan beberapa buah mangga.

Tidak lama setelah ia mulai, badai besar melanda lagi. Hujan datang dengan derasnya. Petir membelah langit dan guntur bergemuruh di atas kepala.

Gopal sangat ketakutan. Ia ingat nasihat ibunya dan mulai menyebut nama Tuhan. Ia berlari ke bawah pohon mangga untuk mencari tempat berlindung. Namun, ia merasa seseorang memanggilnya dari dekat. Ia mencoba untuk mendengarkan dengan seksama karena suaranya hampir tertelan suara lebatnya hujan. Lagi, ia mendengar suara memanggilnya, “Gopal! Gopal!”

Ia melihat sekeliling, tapi tidak ada orang. Seluruh taman itu kosong. Ia terkejut karena ia tidak bisa melihat orang yang memanggilnya, meski ia mendengarnya sangat dekat. Ia mendengar suara itu lagi, dan teriakan keras itu memaksanya keluar dari tempatnya berteduh, dan Gopal berlari dalam hujan u ntuk mencari orang yang memanggilnya.

Sekitar 15 meter, tidak jauh Gopal menjauh dari pohon mangga itu, seberkas api menyambar yang diikuti oleh suara keras. Terlintas pohon mangga tempatnya berlindung. Pohon itu benar-benar terbakar.

Badai akhirnya mereda dan Gopal mulai berjalan kembali ke rumah. Setelah agak jauh, ia melihat seorang wanita dan seorang anak kecil bermain di taman dengan anjing kecil. Ia bertanya, “Apakah Anda memanggil saya tadi?”

Wanita itu tersenyum dan menjawab, “Tidak, aku tidak memanggilmu. Aku memanggil anakku, Gopal, yang bermain dengan anjingnya.” Sekali lagi, wanita itu memanggil anaknya dan mengatakan kepadanya untuk tidak pergi terlalu jauh.

Sekarang Gopal menyadari bahwa Tuhan telah menyelamatkan hidupnya. Ia bersyukur kepada Tuhan dan kembali ke rumah, dengan basah kuyup, dan kembali menyebut nama Tuhan dengan nada syukur. Setiba di rumah ia memeluk ibunya dan menceritakan kejadian yang dialaminya. Ibunya mengajaknya untuk berdoa mengucap syukur.

Kita juga bisa memanjatkan doa dalam setiap kegiatan yang kita lakukan.