Penulis
Intisari-Online.com – Ada seorang suci yang terkenal hidup saleh. Beritanya tersebar ke pelbagai pelosok negeri dan akhirnya sampai pula ke Kahyangan. Setelah mengikuti perkembangan berita dari koran, turunlah Dewa Narada ke bumi dan berganti rupa menjadi seorang pengemis. Pada waktu musim dingin Dewa Narada berkunjung ke kediaman sang orang suci.
“Selamat malam, Tuan!”
“Selamat malam. Ada perlu apa, Pak?” tanya orang suci itu.
“Tuan, kaki saya lecet-lecet. Seharian saya berjalan ke sana kemari mencari makan sampai rusak sepatu saya.”
“Kasihan sekali Anda, Pak.”
“Tolong berilah saya sepasang sepatu bekas.”
“Aduh, sayang sekali. Saya mempunyai beberapa sepatu, tetapi tidak ada yang bekas.”
“Kalau begitu, bolehkah saya meminta tolong Tuan untuk menjahitkan sepatu yang robek ini? Tangan saya sudah tak bisa digunakan untuk menjahit.”
“Maaf, Pak, tahukah Bapak bahwa saya ini orang suci?”
Segera sang pengemis alias Dewa Narada itu pergi sambil terbahak-bahak.
Banyak orang hanya puas mencari predikat dan sebutan tertentu tetapi tidak mengejar kesaksian hidup.