Penulis
Intisari-Online.com - Sementara Chinameningkatkan impor minyak mentah dari Rusia pada Mei, Iran telah dituduh menggunakan 'armada hantu' untuk membantu ekonomi Rusia.
MelansirExpress.co.uk, Senin (6/6/2022), para peneliti dari United Against Nuclear Iran (UANI), sebuah organisasi nirlaba internasional, melaorkanskema terbaru untuk menjaga ekonomi Rusia.
Caranya termasuk menggunakankapal pasar gelap untukekspor minyak Rusia.
Para peneliti mendesak Barat untuk membentuk tim "penghancur hantu" guna menindak kapal-kapal misterius itu.
UANI mengidentifikasi keterlibatan 70 kapal asingdalam transfer gelap minyak mentah dan minyak Iran.
Para peneliti melihat jumlah ini melonjak menjadi 203 dalam kurun waktu setahun.
Mereka menggambarkan kapal-kapal itu“mengeksploitasi celah peraturan” untuk menyiasati sanksi.
Salah satu strategi yang digunakannya yakni dengan“flag hopping,” kapal-kapal tersebut secara konstan mengganti bendera kapalnya.
Pada tanggal 23 Maret, The Telegraph memberitakan tentangtawaran rahasia Iran untuk membantu Rusia menghindari dampak sanksi Barat sebagai imbalan untuk mendapatkan "dukungan Moskow guna kesepakatan nuklir baru".
Kemudian padaSenin (20/6/2022),bea cukai merilis data bahwaChina telah meningkatkan impor minyak mentah dari Rusia.
Data bea cukai baru itu muncul empat bulan setelah perang di Ukraina, ketika pembeli dari Amerika dan Eropa menghindari impor energi Rusia atau berjanji untuk memangkasnya selama beberapa bulan mendatang.
Permintaan energi dari Asia, terutama dari China dan India, ikut menutup sebagian kerugian bagi Rusia.
Lonjakan tersebut berarti Rusia telah menggantikan Arab Saudi untuk menjadi penyedia minyak utama bagi China, di saat negara-negara Barat menjatuhkan sanksi terhadap ekspor energi Moskwa.
Tindakan itu membantu mengimbangi kerugian Rusia akibat sanksi Barat.
China, negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia, mengimpor sekitar 8,42 juta ton minyak dari Rusia pada bulan lalu, naik 55 persen dari jumlah yang dicapai tahun lalu.
China telah menjadi pasar minyak mentah terbesar Rusia sejak 2016.
(*)