Cakrawala Kehidupan dan Kematian

Lila Nathania

Penulis

Cakrawala Kehidupan dan Kematian

Intisari-Online.com – Kehidupan bagai dipisahkan oleh sebuah cakrawala kehidupan dan kematian. Bisakah kita merelakan yang telah pergi?

Kehidupan ini bagai dipisahkan oleh sebuah cakrawala. Mereka yang hidup berada di daratan. Orang-orang yang sudah meninggal berada di suatu tempat di luar batas cakrawala.

Ketika orang akan pergi menuju sisi lain cakrawala, kita harus dengan rela melepaskannya. Kita mungkin masih diberi kesempatan untuk melambai, memeluk, atau memberikan ciuman terakhir. Namun tak sedikit pula yang tidak punya kesempatan tersebut karena nahkoda kapal tak menunggu untuk memberangkatkan kapalnya.

Orang yang meninggal akan pergi menaiki kapal dan mengarungi samudera yang penuh dengan tanda tanya. Kita yang masih hidup tetap harus berada di dermaga. Kita masih bisa mendoakan, memandang dari jauh, atau menyimpan benda-benda kenangan orang yang sudah pergi.

Di satu titik, kita pasti tak akan bisa lagi melihat atau mengingat wujud orang yang kita cintai. Namun sebagian dari mereka akan selalu ada di hati kita. Ada memori, benda peninggalan, dan berbagai cerita yang bisa kita simpan dari mereka.

Suatu hari nanti kelak kita semua juga akan berangkat menuju cakrawala kehidupan dan kematian. Sama seperti orang yang sudah terlebih dahulu berangkat, kita tak tahu bagaimana akhir perjalanan itu. Orang yang kita tinggalkan pun hanya bisa memberi kita bekal berupa doa. Semoga kita rela melepas semua orang yang sudah menuju cakrawala kehidupan tersebut serta rela juga ketika harus pergi menuju ke sana meninggalkan segalanya.