Penulis
Intisari-Online.com – Pada satu sore di dalam kereta, duduklah seorang pemuda yang berusia sekitar 30-an dengan ayahnya yang sudah berumur. Di sebelah mereka, terdapat seorang pasangan yang sedang asik berbincang-bincang.
Pemuda ini terus memandang keluar jendela dengan wajah terpesona. Ia berkata, “Ayah! Lihat pohon-pohon itu seakan berlari!” Sang ayah pun tersenyum pada anaknya. Tak lama kemudian pemuda itu berkata lagi, “Ayah! Lihat matahari yang tadi di atas kepala kita sekarang sudah bergerak turun!” Sang ayah pun tersenyum lagi dengan manis pada anaknya.
Pasangan yang tadinya asik mengobrol itu pun jadi memperhatikan kelakuan sang pemuda yang aneh. Mereka menatap pemuda itu dengan pandangan yang penuh iba, heran, sekaligus hina. Untuk ukuran pria yang sudah dewasa, ia tampak begitu kekanak-kanakkan dan pasti memiliki kelainan.
Walau ditatap dengan tak enak oleh pasangan tersebut, pemuda itu tetap mengagumi pemandangan dengan polos. Ia terlihat begitu bahagia. Tak bisa menahan diri, pasangan itu lalu berkata pada sang ayah, “Sudahkah Anda membawanya ke dokter yang baik?”
Ayah itu justru tersenyum dan berkata, “Ya! Ia sudah bertemu dengan dokter terbaik. Anakku ini buta sejak lahir dan inilah hari pertamanya bisa melihat dengan mata kepalanya sendiri semua keindahan di dunia.”
Terkadang kita menghakimi orang lain tanpa tahu latar belakang apa yang ia miliki. Alangkah indahnya bila setiap orang di dunia mau mencoba memahami, bukan menghakimi orang lain.