Find Us On Social Media :

'Membunuh Orang Akan Meredakan Amarahku', Ini Kisah Pangeran Sado yang Gila dan Kejam, Penggal Kepala Kasim hingga Perkosa Banyak Wanita Istana untuk Redakan Amarahnya

By Tatik Ariyani, Rabu, 8 Juni 2022 | 17:43 WIB

Lukisan Raja Yeongjo

Intisari-Online.com - Pangeran Sado merupakan putra mahkota, yang lahir 13 Februari 1735, sebagai putra kedua Raja Yeongjo dari dinasti Joseon dengan selir kesayangannya.

Sado adalah putra kedua Raja Yeongjo dan satu-satunya pewaris laki-laki yang masih hidup karena kakak laki-lakinya meninggal secara tragis pada usia 9 tahun.

Ayah Sado dilaporkan memiliki temperamen yang buruk, dan karena itu Sado takut padanya sejak usia sangat muda.

Melansir Naked History, Yeongjo sangat kritis terhadap setiap kesalahan yang dibuat Sado dan tidak pernah menunjukkan rasa senang ketika Sado berhasil. Hubungan Sado dengan ibunya juga tidak jauh lebih baik.

Sebagai putra mahkota, Sado menikah sangat muda dengan Lady Hyegyong, putri seorang sarjana miskin tetapi dengan garis keturunan yang mengesankan dan pemahaman pengetahuan. Kedua mempelai berusia sekitar delapan tahun.

Hyegyong akhirnya menulis memoarnya yang membahas kehidupannya di istana dan dengan Sado.

Dia melaporkan bahwa dia sangat cemas akan terpilih sebagai istri untuk putra mahkota “seolah-olah ada firasat tentang banyak sekali cobaan dan kesengsaraan yang akan dia lalui di istana”.

Karena pasangan pengantin masih sangat muda, hubungan mereka seperti teman bermain masa kecil pada awalnya.

Mereka tinggal di rumah yang terpisah, dan meskipun para wanita di istana sangat baik, Hyegyong tetaplah seorang anak berusia delapan tahun yang dilemparkan ke dalam situasi yang sangat berbeda. Dia benar-benar kewalahan.

Satu setengah tahun setelah pernikahan pada tahun 1746, Sado jatuh sakit parah.

Ketika pulih, Sado dan Hyegyong dipindahkan ke rumah baru. Istana itu dekat dengan ibu Sado seolah-olah dia bisa membantu merawat Sado.

Penyakit ini tampaknya menjadi titik balik bagi Sado. Tidak ada yang tahu pasti penyakit apa yang dideritanya, tetapi selama sakit dan setelah sembuh, perilaku Sado menjadi tidak menentu.