Penulis
Intisari-Online.com – Rama dan Prima adalah tetangga. Rama adalah seorang petani miskin. Sementara, Prima adalah seorang tuan tanah.
Rama selalu sangat santai dan bahagia. Ia tidak pernah repot-repot menutup pintu dan jendela rumahnya pada malam hari. Setiap kali tidur, ia selalu ngorok. Meskipun ia tidak punya uang, ia selalu merasa damai.
Sementara Prima selalu sangat tegang. Ia selalu menutup pintu dan jendela rumahnya pada malam hari, dan selalu mengeceknya. Ia tidak bisa tidur dengan tenang. Ia selalu terganggu dengan pikiran mungkin seseorang membuka brankasnya dan mencuri uangnya. Ia iri melihat Rama bisa hidup damai dan tenang.
Pada suatu hari, Prima memanggil Rama dan memberinya sekotak penuh uang, lalu berkata, “Lihatlah teman. Saya diberkati dengan banyak kekayaan. Saya melihat Anda dalam kemiskinan. Jadi, ambillah uang tunai ini dan hiduplah sejahtera.”
Rama sangat bahagia. Ia gembira sepanjang hari. Malam pun datang. Rama pergi tidur seperti biasa. Tapi, malam itu ia tidak bisa tidur. Ia pergi dan menutup pintu dan jendela. Ia masih tidak bisa tidur. Ia mulai terus melihat kotak uang tunai itu. Sepanjang malam ia terganggu.
Begitu pagi harinya, Rama membawa kotak uang tunai itu kepada Prima. Ia menyerahkan kotak itu sambil mengatakan, “Temanku, saya memang miskin. Tapi, uang Anda mengambil kedamaian dari saya. Biarlah saya bersabar dan silakan ambil kembali uang Anda.”
Ternyata uang tidak bisa mendapatkan semuanya.