Find Us On Social Media :

Cuci Tangan Cegah Infeksi Penyakit di Rumah Sakit

By K. Tatik Wardayati, Jumat, 5 Juni 2015 | 16:00 WIB

Cuci Tangan Cegah Infeksi Penyakit di Rumah Sakit

Intisari-Online.com – Pasien mana sih yang mau terkena penyakit infeksi penyakit setelah melakukan operasi steril? Infeksi nosokomial ini kerap terjadi, seperti infeksi aliran darah primer akibat infus yang kotor, infeksi saluran kemih karena pemasangan kateter, atau infeksi saluran pernapasan akibat ventilator kotor.

Infeksi nosokomial, infeksi pasien dari layanan kesehatan,  tersebut dapat dapat dicegah dengan cara sederhana, yaitu apabila tenaga medis di rumah sakit membiasakan mencuci tangan pada lima saat penting. Lima saat penting yang dimaksud adalah, sebelum menyentuh pasien, sebelum melakukan tindakan bersih/aseptik, setelah terkena cairan tubuh pasien, setelah menyentuh pasien, dan setelah menyentuh benda-benda di sekeliling pasien di rumah sakit.

Berdasarkan data WHO, secara global 10 persen pasien rawat inap menderita infeksi ini, di Indonesia sebesar 9,8 persen, dan bahkan menyebabkan 1,4 juta kematian setiap hari di seluruh dunia. Sementara penelitian dalam Journal of Environmental Research and Public Health, menunjukkan bahwa cuci tangan pakai sabun atau CTPS mampu menghilangkan 92 persen organisme (penyebab penyakit infeksi) di tangan.

Di rumah sakit, infeksi terkait pelayanan kesehatan dapat menular dengan mudah melalui interaksi langsung maupun tidak langsung (kontak fisik, udara) antara petugas medis kepada pasien, pasien satu ke pasien yang lain, maupun pasien kepada pengunjung. Untuk itulah diterapkan standar cuci tangan bagi para petugas pelayanan kesehatan, termasuk para pengunjung, karena bisa saja mereka membawa kuman dari luar kepada pasien yang dijenguk, demikian pula sebaliknya.

Dijelaskan oleh Ketua Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI), Dr. Sutoto, bahwa infeksi di RS tentunya akan menurunkan mutu layanan kesehatan.

Sabun kesehatan Lifebuoy, dari PT Unilever Indonesia Tbk., bersama PERSI yang menggandeng Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) membantu mengurangi angka infeksi terkait pelayanan kesehatan, dengan memberikan edukasi peningkatan kesadaran tentang HAI (Hospital Acquired Infection) dan tindakan pencegahan praktisnya melalui kampanye Program “Sehat Ada di Tangan Kita”. Program ini akan diadakan secara berkelanjutan, dan dimulai dengna peluncuran Buku Panduan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Terkait Pelayanan Kesehatan Khusus Kebersihan Tangan, di Jakarta (4/6).