Penulis
Intisari-Online.com - Dalam Kekaisaran China Kuno, ada banyak kisah cinta tragis yang terjadi.
Namun kisah cinta tragis itu tidak melulu miliki Kaisar China dan para selirnya.
Pada eraKekaisaran China Kuno, ada kisah cinta tragis antaraPanglima Perang Xiang Yu dan Selir Yu Ji.
Siapakah mereka?
Dilansir dari Shanghai Daily pada Senin (30/5/2022),Xiang Yudikenal sebagai Panglima Perang China yang mengakhiri aturan tangan besi Kaisar Qin terakhir (putra Kaisar Qin ke-1).
Xiang Yu mungkin salah satu tokoh yang paling ambigu dalam sejarah China.
Seorang tokoh heroik yang menggulingkan kediktatoran yang kejam.
Tetapi kemudian karena ketidaktahuannya terhadap politik dan bagaimana menjalankan negara, maka menyebabkan kejatuhannya yang tragis.
Dia dikenal gegabah dan akan membunuh siapa saja yang tidak mengatakan hal-hal baik tentang dia.
Hal ini menyebabkan banyak penasihatnya meninggalkan dia untuk membantu salah satu musuhnya, Liu Bang.
Pernah suatu waktu dia menangkap semua keluarga Liu Bang demimembunuh Liu Bang. Tapi rencana ini gagal.
Atau ketika diamenandatangani perjanjian damai dengan Liu Bang,namun kemudian mulai mengerahkan pasukannya kembali ke Ibukota.
Sayangnya rencana ini juga gagal. Malahan Liu Bang memerintahkan jenderalnya, Han Xin untuk menyergap Xiang Yu.
Dalam kemarahan, Xiang Yu kembali ke benteng pengepungan Liu Bang.
Namun, pasukan Xiang Yu sudah lelah dari pertempuran panjang sehingga dia memutuskan untuk kembali ke ibukota.
Tapi Han Xin terus menyergapnya di sepanjang jalan, mencoba memaksa dia dan pasukannya ke sebuah ngarai bernama Gaixia di mana mereka dapat dengan mudah menghabisi pasukannya.
Namun sebagai Panglima Perang,Xiang Yutentu saja merupakan ahli strategi yang hebat.
Hanya saja Liu Bang sudah memiliki kartu AS dariXiang Yu.
Ya, sehebat-hebatnya manusia, dia pasti memiliki kelemahan. Dan kelemahan terbesarXiang Yu adalah istri tercintanya, Selir Yu Ji.
Diceritakan bahwa pasukan Han Xin berhasil menangkap Selir Yu yang bepergian bersamanya dalam semua pertempurannya. Dikatakan bahwa istrinya dibawa ke ngarai.
Tak punya pilihan, Xiang Yu memerintahkan sisa pasukannya kembali ke ibukota.
Lalu membawa 100.000 orang bersamanya untuk pergi ke ngarai untuk menyelamatkan istrinya.
Tapi istrinya telah dipindahkan terlalu dalam di ngarai dan pada saat dia menyelamatkannya, dia dan pasukannya sudah terperangkap.
Awalnya Xiang Yu ingin membunuhpasukannya yang memaksa kembali ke istana.
Akan tetapiistrinya memohon padanya untuk tidak melakukannya dan dia membiarkan mereka yang ingin pergi untuk pergi.
Pada malam yang sama, istrinya bunuh diri karena bersalah karena menyebabkan kejatuhannya.
Kematian istri tercintanya langsung mematahkan semangat Xiang Yu.
Tapi itu tidak menghentikannya untuk melarikan diri dari ngarai dengan hanya 800 tentara yang setia menunggang kuda.
Sayangnya dia tidak pernah kembali ke ibukota.
Pasukan Liu Bang dan Han Xin menyusulnya di Sungai Wu.
Dia dan 28 tentara setianya yang tersisa bertempur sampai mati melawan 5.000 tentara musuh dan akhirnya setelah terluka parah.
Lalu Xiang Yu memilih bunuh diri.