Penulis
Intisari-online.com - Salah satu propagandis top Rusia mengancam Inggris dengan pemusnahan melalui serangan nuklir dua kali pada acara prime-time Minggunya.
Sekali melalui udara dan sekali melalui laut, ini meningkatkan perang kata-kata melawan Inggris atas sumpahnya untuk mengusir pasukan Rusia dari Ukraina.
"Mengapa mengancam Rusia dengan senjata nuklir ketika Anda duduk di sebuah pulau kecil?" Dmitry Kiselyov yang bersekutu dengan Rusia mengatakan selama program Minggunya di TV pemerintah Rusia dalam segmen yang disebutnya "Pulau yang Dapat Tenggelam."
Pulau kecil disini yang dimaksudkan adalah penggambaran Inggris, sebagai negara dengan wilayah kecil.
"Hanya satu peluncuran, Boris," kata Kiselyov, mengacu pada perdana menteri Inggris.
"Bisa membuat Inggris hilang. Sekali dan untuk semua. Mengapa bermain dengan kami?' katanya.
Kiselyov menuduh Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengancam Moskow dengan serangan nuklir.
Kiselyov mengarahkan komentarnya padaJohnson, yang mengunjungi Kyiv bulan lalu untuk menunjukkan solidaritas.
Lalu, Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss, yang pekan lalu mengatakan itu adalah keharusan strategis bagi Barat bahwa Ukraina memenangkan perang hampir 10 minggu.
"Kami akan terus melangkah lebih jauh dan lebih cepat untuk mendorong Rusia keluar dari seluruh Ukraina," kata Truss dalam sebuah acara di London.
Komentar Truss menyiratkan bahwa Inggris bertujuan agar Rusia tidak hanya meninggalkan wilayah Ukraina yang baru saja diduduki.
Tetapi juga sebagian besar wilayah Donbas timur dan Krimea di selatan, yang dikuasai Moskow sejak 2014.
Presiden Rusia Vladimir Putin bulan lalu mengatakan dia mengarahkan upaya perang ke arah mengamankan kendali Rusia di timur.
Kiselyov tidak senang dengan dukungan Inggris.
"Inggris menggertak," katanya di acaranya, dan mencari cara mengalahkan Rusia daripada mempertimbangkan biaya mahal jika perang belanjut di Ukraina.
"Sederhananya, kami siap sekarang," dia memperingatkan.
Kiselyov menunjuk ke grafik animasi Sarmat, rudal nuklir terbaru Rusia, menghantam Kepulauan Inggris dan bisa menghapus Inggris dari peta.
Presiden Rusia mengatakan Sarmat dimaksudkan untuk memberikan ancaman bagi siapa saja yang berniat bermusuhan dengan Rusia.
Putin pertama kali memperkenalkan rudal itu dalam pidato kenegaraan 2018, menyebutnya sebagai persenjataan generasi berikutnya yang dapat menembus sistem pertahanan rudal apa pun.
Rudal balistik antarbenua memiliki kapasitas untuk membawa hulu ledak nuklir besar, tetapi pejabat pertahanan dan cendekiawan mengatakan kepada The Washington Post pada bulan April bahwa itu tidak menimbulkan ancaman signifikan bagi Amerika Serikat.
Mengganti grafik pada siaran, Kiselyov mensimulasikan dugaan ancaman senjata nuklir lain yang katanya sedang dikembangkan Rusia.
Sebuah kapal selam berawak Poseidon berkemampuan nuklir bawah air, yang ia klaim memiliki kapasitas hulu ledak hingga 100 megaton.
"Ledakan torpedo termonuklir di lepas pantai Inggris ini akan menimbulkan gelombang raksasa setinggi 500 meter," kata Kiselyov.
"Badai air seperti itu juga membawa radiasi dosis ekstrim. Melewati Kepulauan Inggris, itu akan mengubah apa yang mungkin tersisa dari mereka menjadi gurun radioaktif," katanya.