Penulis
Intisari-Online.com -Dodi (9) berkata kepada ibunya, "Mama, boleh aku besok membawa snack dan minuman buat teman-teman? Besok ada acara lomba tarik tambang."
Ibunya heran, karena tak ada kewajiban untuk membawa apa pun dari guru. Tapi pesanan anaknya dikerjakan juga.
Besoknya, pulang sekolah Dodi langsung lari mendapatkan ibunya. "Mama, tadi minuman dan makanannya habis ludes! Teman-teman suka banget. Terima kasih Mama!"
"Kau senang?"
Dodi mengangguk.
Ibunya tersenyum bahagia. Sebuah benih yang baik telah tumbuh dalam hati anaknya. Rasa senang melihat orang lain bahagia. "Bakat alam" yang sebenarnya ada dalam diri setiap manusia.
Menjelang lebaran dilaporkan sekitar Rp 35 triliun dana tunai mengalir ke daerah. Itu hanya sepertiga dari sekitar seratus triliun dana siaga yang disiapkan BI dalam rangka lebaran. Sebagian besar konon untuk keperluan konsumsi dan oleh-oleh. Hadiah untuk sanak keluarga.
Ada lagi "hadiah" lain yang dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia di hari raya lebaran. Pesan-pesan menyejukkan bertebaran di mana-mana: di media massa, media sosial, picture profile teman dan kerabat, dan tayangan di TV.
Pada hari lebaran, "bakat alam" kita untuk membuat senang orang lain, untuk merasa bahagia "hanya" karena orang lain bahagia, muncul kembali. Alangkah baiknya bila yang seperti ini akan "kambuh" sepanjang tahun.
Selamat merayakan Hari Raya Idul Fitri 1434 H. Minal aidin wal'faizin, maaf lahir dan batin. Mari semakin mencintai dan menghargai. Mari selalu siap memaafkan, lebaran atau tidak lebaran.