Find Us On Social Media :

Majalah Intisari Edisi Agustus 2014: Hobimu Rezekimu

By Lily Wibisono, Kamis, 7 Agustus 2014 | 18:00 WIB

Majalah Intisari Edisi Agustus 2014: Hobimu Rezekimu

Intisari-Online.com - Sorotan Majalah Intisari edisi Agustus 2014, “Membisniskan Hobi” tidak saja menyarikan tips berguna tetapi juga memberikan peringatan, kapan Anda harus mengukur komitmen untuk bisnis tersebut. Bisnis tak mungkin menjadi besar bila hanya digelindingkan seperti bola salju di lereng gunung es.

Tak beda dengan relasi kita dengan pasangan: memerlukan komitmen, menyita perhatian, dan butuh energi besar. Tapi di ujung sana, iming-imingnya adalah kepuasan dan kebahagiaan.

Masyarakat Jepang terkenal dengan kekompakannya. Rahasianya ada di tangan para mama. Komitmen mereka bagi kelompok sungguh dahsyat. Kepentingan kelompok selalu harus dimenangkan terhadap kepentingan pribadi.

Para mama melatih anak-anak untuk bersikap demikian sejak mereka kecil. Siapa tahu ada yang bisa kita terapkan pada keluarga kita. Betapa pun masyarakat baru akan maju, bila ada keterikatan dan komitmen satu dan yang lain untuk maju bersama. (“Kejamnya” Pergaulan Mama Jepang,).

Itu persis yang ditawarkan oleh Richard Branson, di Rubrik Cubuk . Wirausaha Inggris nyentrik, bos perusahaan multinasional Virgin group ini punya gagasan tentang cara bisnis baru yang lebih baik bagi dunia.

Dalam bukunya Screw Business As Usual (2013) ia berbagi ide, cara, dan cerita tentang bagaimana membuat diri sendiri makmur sambil mengajak orang-orang lain juga makmur. Itu berakar dari komitmennya yang tak terbatas pada kelompok bisnisnya saja, tetapi juga terhadap warga dunia.

Komitmen penuh juga dibutuhkan pada para orangtua dengan anak-anak yang menderita autisme. Komitmen itu ibarat balon yang semakin penuh diisi gas, semakin ia membesar dan mampu melayang semakin tinggi di udara. Tanpa batas …Untuk berlangganan, silakan klik tautan ini.