Find Us On Social Media :

Media China Ini Mendadak Soroti Cuaca di Indonesia, Cuacanya Dianggap Tak Menentu, Bongkar Bisa Sebabkan Dampak Memprihatinkan Ini Bagi Petani

By Mentari DP, Rabu, 18 Mei 2022 | 18:30 WIB

Hujan tanpa henti di musim kemarau telah menyebabkan malapetaka bagi ribuan petani apel.

Intisari-Online.com - Saat awan gelap berkumpul di langit pagi, seorang petani apel asal Indonesia bernama Ali Akhbar bergegas menyelesaikan penyemprotan pestisida ke pohonnya sebelum hujan.

Kejadian ini menandai secara resmi awal musim kemarau di provinsi Jawa Timur.

Akan tetapi hujan tanpa henti di musim kemarau telah menyebabkan malapetaka bagi ribuan petani apel seperti Ali Akhbar lagi pada tahun 2022.

Sebab hujan sudah mengganggu musim berbunga, merusak bunga, dan menyusutnya panen.

Cuaca yang tidak sesuai musim juga telah menyebabkan peningkatan hama dan penyakit, memaksa beberapa petani untuk mengambil pinjaman untuk mengimbangi lonjakan biaya pestisida untuk memastikan kerja bertahun-tahun tidak sia-sia.

"Sangat sulit sekarang - cuaca tidak dapat diprediksi," kata Akhbar (49) kepada Thomson Reuters Foundation di desa Andonosari, Jawa Timur, yang merupakan rumah bagi kebun apel terbesar di negara itu.

Dia biasa menyemprotkan pestisida pada tanamannya seminggu sekali, tetapi sekarang harus melakukannya dua kali seminggu, dan menggunakan bahan kimia yang lebih kuat.

Setelah bertahun-tahun mengalami cuaca yang tidak terduga, hasil panen yang mengecewakan hampir tidak cukup untuk menutupi biaya produksi petani, kata Akhbar.

Pakar pertanian menyalahkan perubahan iklim atas musim hujan yang berkepanjangan dan kenaikan suhu yang menjadi ancaman serius bagi pertanian apel Indonesia, sektor yang pernah membawa pendapatan stabil bagi ribuan keluarga pedesaan.

Lebih panas dan lebih hujan

Dilansir dari globaltimes.cn pada Rabu (18/5/2022), apel bukan asli Indonesia.

Buah ini konon dibawa masuk ke tanah air oleh penjajah Belanda pada tahun 1930 dan pertama kali ditanam di Kabupaten Pasuruan, tempat desa Andonosari berada.