Find Us On Social Media :

Sisi Positif dari Penolakan, Kehilangan, dan Kegagalan (1)

By Chatarina Komala, Selasa, 30 September 2014 | 17:00 WIB

Sisi Positif dari Penolakan, Kehilangan, dan Kegagalan (1)

Intisari-Online.com – Ditolak, kehilangan sesuatu, kegagalan. Pada kenyataannya, hal ini pernah dialami oleh sebagian besar orang, dan tidak ada seorangpun yang menyukai hal itu. Namun, bagaimanapun juga, selalu ada hal positif yang bisa diambil dari kejadian negatif sekalipun. Memang, tanda orang sukses sering kali terletak pada bagaimana mereka menghadapi situasi negatif, "mengobati" luka dan kesalahan mereka, tetapi tidak pernah meninggalkan medan perang. Bekas luka pun diubah menjadi kekuatan. Berikut adalah sisi positif dari penolakan, kehilangan, dan kegagalan.  

1.  Mengetahui lagi passion kita

Banyak dari kita berjuang saat mengambil keputusan. Sering kali, kegagalan maupun kehilangan sesuatu mengakibatkan gairah untuk memperjuangkan passion kita menjadi berkurang. Namun, hal ini bisa berarti positif, apabila kita mau memulai untuk membenahi semua masalah satu per satu. Saat itu, mungkin kita sadar dan mulai menerima, bahwa tidak semua bidang bisa kita kuasai. Ketika kita mau mencari, mungkin selama ini ada satu bidang yang luput dari perhatian kita, padahal jika dijalani bidang itulah yang ternyata passion kita sesungguhnya.  

2. Menggali keterampilan baru

Menghadapi tantangan dan masalah membuat kita secara tak langsung mengumpulkan sumber daya dan mengembangkan keterampilan di luar yang kita duga. Dalam kasus tertentu, sebuah situasi negatif mampu mengembangkan lonjakan adrenalin dan tindakan di luar kemampuan seseorang. Pengalaman negatif menyebabkan kita mampu merespon dengan cara melampaui apa yang kita pikirkan.

3. Kita akan mengetahui siapa teman kita sebenarnya

Hadapi masalah dan kita akan melihat siapa yang akan muncul untuk membantu. Tentu, semua orang punya kesibukannya masing-masing, namun orang selalu membuat waktu untuk hal-hal yang mereka hargai dan sayangi. Hubungan sendiri merupakan kunci dalam semua bidang kehidupan. Sebuah hubungan yang terbina dengan baik memang membutuhkan banyak kerja keras, namun pada akhirnya hal ini baik untuk kita sendiri. 

Tidak semua hubungan, sehat. Sering kali banyak orang yang "mengambil" tanpa memberi apa pun. Inilah hubungan yang perlu dihentikan. Melihat bagaimana respon orang lain saat kita ada di saat terendah adalah cara untuk mengungkap sehat atau tidaknya sebuah hubungan. Lebih baik mempertahankan hubungan dengan orang yang mau "merawat" luka kita, ketimbang orang yang hanya mengambil keuntungan, namun diam saat kita kesulitan.  

4. Kita tahu di mana kesalahan kita

Hanya dibutuhkan satu kecelakaan bagi pengemudi untuk tidak pernah lupa memeriksa lagi hal-hal yang tadinya luput dari perhatian mereka. Setelah terkena perampokan, seorang penghuni rumah tidak akan pernah lupa untuk mengunci pintu lagi. Ini memang cara keras untuk belajar, namun hal ini bisa mengakibatkan beberapa perubahan perilaku.  Meski ada kebiasaan dan keterampilan yang belum kita peroleh, kegagalan mengingatkan akan kebiasaan dan keterampilan yang sudah kita miliki, tetapi lupa dilaksanakan.  

5. Menghindari diri dari kesombongan dan arogansi

Tidak ada yang tahan terhadap kesombongan dan arogansi. Kehilangan merupakan sebuah "pukulan" untuk kebanggaan. Namun, itu adalah proses menyenangkan yang melahirkan kerendahan hati. Dengan kehilangan, kita juga mendapatkan kebajikan. Penolakan dan kegagalan.adalah sebuah pertukaran yang setimpal untuk lahirnya kerendahan hati. Ini adalah sisi positif dari penolakan, kehilangan, dan kegagalan yang menjadi penyelamat serta mencegah kita jatuh.  (Huffingtonpost)