Penulis
Intisari-Online.com– Dorongan dan perilaku seksual yang menyimpang yang muncul berulang kali disebut Parafilia. Parafilia biasanya terjadi dalam bentuk aktivitas, tindakan terhadap orang lain, dan benda agar mendapatkan rangsangan seksual.
Beberapa penderita tidak segan melakukannya di tengah keramaian. Karenanya kita mesti waspada dan berhati-hati jika menemukan orang dengan Parafilia ini. Dengan mengenali jenis penyimpangan seksual, kita juga dapat menolong penderita untuk sembuh. Berikut jenis-jenis Parafilia:
~Voyeurisme/ Mengintip
Penderita cenderung puas dengan mengintip orang yang telanjang, baik itu sedang tidur, mandi, maupun sedang melakukan hubungan seksual. Ia tidak tertarik untuk berhubungan seksual dengan orang yang diintipnya tersebut. Biasanya, sembari mengintip ia melakukan masturbasi.
~ Fetisisme
Pengidap Fetisisme merasa puas dengan aktivitas seksual yang dilakukannya dengan benda mati. Ia bergairah ketika melihat celana dalam bahkan barang-barang pribadi wanita. Hasratnya akan semakin menjadi ketika menyentuh dan menggunakan benda itu. Bahkan ia bisa berhubungan seks dengan benda mati tersebut.
~ Parsialisme
Penderita memiliki kepuasan seksual pada bagian tubuh tertentu seperti dada, bokong, atau kaki orang lain. Sehingga ia sering berfantasi dengan membayangkan bagian-bagian tubuh itu saja. Bahkan ketika melakukan hubungan seks dengan pasangan, ia cenderung menyukai bagian-bagian tertentu saja untuk memuaskan nafsu seksualnya.
~ Transvetitisme
Justru kepuasaan seksualnya bukan saat berhubungan seksual. Transvetitisme adalah perilaku pria heteroseksual yang suka berpakaian dan berdandan selayaknya wanita untuk membangkitkan fantasi atau gairah seksual. Semakin ia merasa cantik dan feminim, semakin ia merasakan yang namanya kepuasan seks.
~ Masokisme seksual
Kebalikan dari sadisme, ia merasa puas ketika disiksa dan dikasari oleh pasangannya. Ketika ia digigit, diikat, dipermalukan, dan dikasari, itulah puncak kepuasan seksnya. Penderita bahkan cenderung melukai dirinya sendiri. Ia biasanya mencari pasangan yang sadisme, sehingga mereka bisa saling menemukan kepuasaan seks. Mereka melakukan tindakan seks dengan mengikat, memukul, bahkan melakukan adegan pemerkosaan.
Kebanyakan pelaku dan penderita kelainan maupun penyimpangan seksual adalah laki-laki. Walau belum ada penyebab pasti, paraphilia bisa terjadi karena trauma.
(pelbagai sumber)