Penulis
Intisari-Online.com - Disebut legenda karena warung ini sudah eksis sejak tahun 1974. Lokasinya pun di pasar tertua di Bandung, Pasar Cihapit. Rasa masakan tidak berubah sampai sekarang.
Meski berada di tengah-tengah pasar, kondisi warung ini resik dan nyaman untuk bersantap. Meskipun penampilannya sederhana dan klasik. Piring dan gelas yang disediakan pun jauh dari kesan mewah. Di dinding kedai tergantung foto Presiden RI pertama Soekarno, pemberian Inggit yang merupakan pelanggan Warung Nasi Bu Eha.
Di dalam warung yang bisa menampung sekitar 40 pengunjung itu terdapat meja besar yang memuat seluruh makanan. Kita tinggal mencomot kemudian membayar di meja kasir yang berada persis di sebelahnya.
Hanya saja perlu diingat untuk datang ke warung ini sebelum pukul 12.00. Selewat itu sajian makanan sudah tidak lengkap. Bahkan beberapa sudah habis.
Makanan andalan di sini adalah gepuk dan rendang daging sapi, perkedel kentang, sayur kepala kakap. Juga aneka pepes, mulai dari pepes telur asin, pepes ikan mas, hingga pepes jamur. Ada pula ikan dan ayam goreng serta tempe.
Untuk sayur kita bisa memilih urap atau daun singkong rebus. Yang tak kalah menariknya, ada soto bandung yang gurihnya patut diacungi jempol. Bagi penggemar sambal ada sambal dadak yang khas warung ini.
Yang unik dari Warung Nasi Bu Eha ini tentu pepes telur asin. Isinya benar-benar sebutir telur asin yang dicampur dengan aneka bumbu, seperti irisan cabai merah, bawang merah dan putih, serta daun kemangi. Rasa asin dan gurih dari telur asin tidak hilang. Malahan bau amis dan minyak yang biasa ada pada telur asin yang dipanggang tidak terasa. Jika beruntung kita bisa memperoleh pepes yang masih hangat sehingga wangi daun kemangi yang dipepes terasa di dalam mulut.
Tekstur pepes telur asin juga lembut. Rasanya sangat enak, bahkan jika hanya dimakan bersama nasi hangat dan sambal dadak. Sambal dadak ini memang pas buat menemani pepes telur asin. Dibuat begitu dipesan, sambal ini memiliki rasa pedas dan segar dengan sensasi wangi kemangi serta buah gandaria.
Rendang racikan Juleha, pemilik warung, juga menjadi makanan andalan di sini. Karena dimasak oleh orang Sunda maka rasa rendangnya tidak pedas dan kuat dengan rempah, Bumbunya yang merah cantik sudah cukup gurih jika dicampur dengan nasi. Yang paling istimewa dari rendang ini adalah tekstur daging yang empuk dan tak alot.
Sedangkan soto bandung bisa dijadikan sebagai menu penutup. Masakan berkuah bening ini berisi potongan lobak, kacang kedelai, kikil sapi, dan daun bawang. Rasa kuahnya seperti sop atau kuah baksi tanpa campuran. Saat disesap, rasa gurih dari kaldu sapi betul-betul terasa. Ketika diteguk, kuah polos ini meluncur mulus di tenggorokan. (Surtan Siahaan/Tabloid Kontan)
Warung Nasi Bu EhaPasar CihapitJln. Cihapit, BandungTlp. 022-4261453Koordinat GPS: S6o90.817' - E107o62,235'