Find Us On Social Media :

Kedai Jamu Anak Muda: Suwe Ora Jamu, Gandaria

By Agus Surono, Selasa, 4 November 2014 | 09:00 WIB

Kedai Jamu Anak Muda: Suwe Ora Jamu, Gandaria

Intisari-Online.com - Adalah hal wajar jika kamu muda nongkrong di kedai kopi. Apalagi yang bergengsi macam Starbuck. Namun, bagaimana pendapat Anda kalau melihat anak muda nongkrong di kedai jamu?

Kita bisa melihat hal yang tak lumrah itu di Kedai Suwe Ora Jamu yang berada di kawasan Jakarta Selatan.

Di halaman kedai, tampak lima mobil berjejer hingga menutupi pintu masuk. Begitu pengunjung memasuki ruangan, sepeda onthel menyedot perhatian. Etalase bungkus jamu dan jajanan kue dalam kaleng menarik langkah pengunjung sebelum menaiki lantai dua atau tiga.

Lantai satu yang berkapasitas 16 orang pengunjung terlihat ramai dengan 7 pelanggan yang duduk menyebar di area khusus perokok pasif ini. Ada yang datang sendiri sambil memandangi laptop, ada juga yang datang bersama kekasih dan teman-teman.

Salah satu pelanggan, Anya (23) sudah hampir sepuluh kali mampir ke kedai untuk kongko sambil menikmati jamu bersama kekasih dan teman-temannya. "Aku sering ke sini soalnya waktu kuliah langganan jamu tapi udah jarang nemuin jamu keliling. Selain tempatnya nyaman untuk nongkrong ramai-ramai, banyak juga pilihan menu jamunya," katanya sambil melihat buku menu.

Dari 30 varian jamu yang ditawarkan di kedai tersebut, Anya memesan kunyit asam dingin. Sementara itu, kekasihnya, Airlangga (24), memesan green tamarin dan wedang ronde.

Jamu yang tersedia tidak hanya jamu pahit dan botolan yang biasa dijajakan penjual jamu keliling, tetapi juga jamu yang diblender, dikocok, dan dicampur dengan buah dan sayuran sehingga rasa pahit tidak dominan ketika diminum.

Pelanggan biasanya memesan mocktail jamu, yakni jamu yang dicampur buah-buahan. Pilihannya pun beragam, seperti pretty red rosela yang merupakan campuran buah leci dan olahan bunga rosela atau jamu coco kencur, yakni beras kencur yang dicampur dengan sari kelapa.

Jamu tarik juga menjadi pilihan tepat bagi kaum muda yang tidak terlalu suka jamu karena campuran susu membuat rasa rempah tidak terlalu kuat.

Harga segelas jamu berkisar antara Rp12.000 hingga Rp25.000. Menurut Anya, harga ini masih terjangkau untuk mahasiswa dan pekerja. 

Nova Dewi, sang pemilik, terus mengembangkan variasi jamu yang tentunya membuat anak muda kembali meminum jamu. Berbekal kecintaannya terhadap jamu serta resep turun-temurun dari orang tua, ia berinovasi membuat jamu yang tidak hanya bisa dinikmati anak muda, tetapi juga bermanfaat bagi tubuh.

Nova bersama rekannya, Uwi, membuka kedai jamu ini sejak Februari 2013 lalu karena merasa jamu mulai ditinggalkan anak Indonesia.  Jamu juga harus menjadi kebanggaan anak muda ketika meminumnya karena itu adalah minuman tradisional yang harus diapresiasi.

"Saya ingin jamu tidak hanya dikonsumsi sebagai obat ketika sakit, tetapi gaya hidup dan rutinitas. Justru kalau kita meminum jamu, akan terhindar dari penyakit," kata wanita asal Surabaya itu. (Antara)

Kedai Suwe Ora Jamu Jln Petogogan No 28, Gandaria UtaraJakarta Selatan