Penulis
Intisari-online.com - Surat kabar SCMP pada (1/5) melaporkan bahwa dalam wawancara pertama oleh seorang pejabat senior Ukraina dengan Kantor Berita Xinhua sejak akhir Februari.
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mendesak China untuk meminta Rusia menghentikan tembakan guna mencegah meningkatnya konflik.
"Gencatan senjata adalah langkah penting untuk menjaga perdamaian dan mencegah bencana kemanusiaan yang lebih buruk," kata Kuleba seperti dikutip oleh kantor berita Xinhua.
"Semua pihak, termasuk Rusia, dapat dengan jelas melihat bahwa semua masalah harus diselesaikan melalui negosiasi, bukan penggunaan kekuatan," katanya.
"Kami berharap China akan meminta Rusia untuk menghentikan kampanye militernya. Pencabutan perintah blokade internasional," imbuhnya.
Menteri luar negeri Ukraina mengatakan bahwa perang di Ukraina telah menyebabkan krisis ekonomi dan keamanan pangan global. Ini jelas bukan yang diinginkan Beijing.
"Ini bisa memberikan pukulan telak bagi ekonomi China. Di tahun-tahun mendatang, krisis mungkin akan datang lebih banyak lagi," kantor berita Xinhua mengutip Kuleba mengatakan pada (30/4).
Menteri luar negeri Ukraina juga menekankan bahwa perang di Ukraina juga berdampak buruk pada implementasi inisiatif Sabuk dan Jalan China.
Serta mengancam stabilitas dan perdagangan di kawasan itu.
Ketika ditanya tentang rencananya untuk stabilitas jangka panjang di Ukraina dan Eropa, Kuleba menyarankan agar China bertindak sebagai penjamin keamanan untuk Ukraina.
"Ukraina sedang mempelajari pencarian jaminan keamanan dari anggota tetap Dewan Keamanan PBB, termasuk China," kata Kuleba.
"Usulan kami, agar China menjadi salah satu penjamin keamanan Ukraina, adalah untuk menunjukkan rasa hormat dan kepercayaan yang dimiliki Kiev di Beijing," katanya.
Ini bukan pertama kalinya Ukraina meminta China untuk membantu memastikan keamanannya.
Menteri luar negeri Ukraina mengirim pesan serupa kepada timpalannya dari China Wang Yi dalam panggilan telepon pada bulan April.
Para pemimpin China, termasuk Presiden China Xi Jinping, telah mengatakan bahwa Beijing bersedia untuk menengahi dan membantu menengahi konflik Rusia-Ukraina, tetapi menekankan bahwa Beijing memiliki caranya sendiri untuk melakukan ini.