Find Us On Social Media :

8 Wisata Kuliner Khas Jakarta versi Wisata Jajan Intisari (1)

By Ade Sulaeman, Selasa, 6 Oktober 2015 | 14:00 WIB

8 Wisata Kuliner Khas Jakarta versi Wisata Jajan Intisari (1)

Intisari-Online.com - Berbicara tentang wisata kuliner khas Jakarta atau Betawi kadang sering dihadapkan pada status “langka” dari makanan-makanan tersebut. Padahal, sebagian besar orang menyakini bahwa meski berstatus langka, makanan Betawi bisa membuat kita ketagihan.

Untungnya, melalui buku “Wisata Jajan Jabodetabek,” Intisari menemukan warung-warung yang masih setia menjual kuliner khas Jakarta.

Berikut empat dari delapan wisata kuliner khas Jakarta versi “Wisata Jajan Intisari”:

1.Gabus Pucung

Kita harus berterima kasih kepada Haji Nasun, penjual gabus pucung di daerah Srengseng Sawah, Jakarta Selatan. Warung yang buka sejak tahun 1982 ini adalah salah satu dari beberapa warung gabus pucung yang masih eksis. Di warung ini, Abang, None, Encang, Encing, Nyak, Babe bisa mencicipi salah satu jenis masakan betawi nyang kini tidak mudah lagi dijumpai.

2. Nasi Uduk

Salah satu warung tenda penjual nasi uduk yang layak dapat acungan jempol adalah Bang Udin. Pria bertubuh subur ini mulai berdagang di dekat sudut jalan pertigaan Rawa Belong–Palmerah pada tahun 1985-an. Bang Udin mengaku mewarisi resep nasi uduk andalannya dari ibunya. Sebagai orang Betawi asli, sang ibu tahu benar seluk-beluk dan cara membuat nasi uduk yang enak.

3. Asinan

Asinan bisa dijadikan obat mujarab untuk mengusir kantuk. Tentu saja mata hanya akan melek jika asinan itu memang rasanya menyegarkan seper ti asinan legendaris di Jln. Kamboja, Rawamangun. H. Mansyur yang empunya warung asinan khas Betawi ini sudah malang-melintang berjualan asinan sejak tahun 1960-an.

4. Soto Tangkar

Salah satu tempat unggulan untuk menikmati soto tangkar adalah warung makan milik Pak Amat yang berada di kawasan Pasar Senen, tepatnya di Tanah Tinggi. Lumrah jika warung makan ini beken disebut dengan nama Soto Tangkar Tanah Tinggi. Pak Amat, si ahli tulang ini, sudah mulai berjualan sekitar tahun ‘60-an, berlokasi di depan taman dekat Kelurahan Tanah Tinggi. Setelah sempat beberapa kali berpindah tempat, akhirnya ia membuka warung permanen di Jln. Tanah Tinggi III sampai sekarang.

Untuk mengetahui alamat, nomor telepon yang bisa dihubungi, daftar harga serta jam buka dari warung-warung tersebut, juga warung-warung penjual kuliner khas Jakarta lainnya, tunggu ebook “Wisata Kuliner Khas Jakarta” yang akan diterbitkan Intisari dalam waktu dekat.