Lagaknya Sok Ogah Beli Gas dari Rusia, Negara Eropa Ini Malah Jilat Ludah Sendiri Gunakan Perantara Negara Lain untuk Dapatkan Pasokan Gas dari Rusia

Muflika Nur Fuaddah

Penulis

Polandia membeli gas yang dikirim dari Rusia ke Jerman.

Intisari-Online.com - Gazprom, perusahaan energi multinasional milik pemerintah Rusia mengatakan bahwa gas dari Rusia terus diangkut ke Polandia melalui pipa yang menghubungkan ke negara perantara di Eropa.

Gazprom mengatakan Polandia terus membeli gas Rusia melalui Jerman, setelah perusahaan tersebut berhenti memasok gas ke Polandia secara langsung karena Polandia menolak untuk membayar dalam rubel, menurut surat kabar Rusia RT sebagaimana diwartakan 24h.com.vn, Jumat (29/4/2022).

“Pekan ini, Polandia menolak membayar gas Rusia dengan cara baru."

"Mereka mengatakan tidak membutuhkan gas Rusia lagi dan tidak membelinya lagi."

"Bahkan, mereka masih membeli gas Rusia melalui Jerman."

"Gas Rusia diangkut dari pipa Yamal-Eropa ke Jerman dan kemudian dipompa kembali ke Polandia," kata perwakilan Gazprom, Sergey Kupriyanov.

Data dari operator jaringan transmisi gas Jerman Gascade menunjukkan bahwa Polandia telah meningkatkan pembelian gas dari Jerman, siap membayar harga tinggi.

Sebulan lalu, Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki mengatakan akan berhenti mengimpor gas, minyak dan batu bara Rusia pada akhir tahun.

Morawiecki menegaskan bahwa pasokan gas ke rumah tangga negara tidak akan terpengaruh.

"Kami akan melakukan segalanya untuk menyediakan warga gas untuk kehidupan sehari-hari termasuk memasak," kata Morawiecki pada 27 April, setelah Gazporm berhenti memompa gas ke Polandia.

Menurut RT, pemasok gas di Jerman, Austria, Hongaria dan Slovakia siap membuka rekening di Gazprombank Rusia di Swiss untuk membayar pembelian gas.

Mitra masih membayar dalam euro dan Gazprombank bertanggung jawab untuk mengubahnya menjadi rubel.

Gazprombank masih bisa beroperasi secara normal di luar negeri karena tidak masuk dalam daftar sanksi AS dan Eropa.

Baca Juga: Bukan Rusia-Ukraina, Dua Negara Eropa Ini Kembali Memanas Dulu Sampai Nyaris Bikin NATO Terpecah Belah, Hingga Sempat Adu Senjata

(*)

Artikel Terkait