Find Us On Social Media :

Diancam Bakal Dihancurkan Rusia, Inggris Beberkan Senjata Nuklir Mematikan yang Ada di Dalam Lautnya Ini

By Tatik Ariyani, Jumat, 29 April 2022 | 12:18 WIB

Ilustrasi. Presiden Rusia Vladimir Putin

Intisari-Online.com - Rusia telah mengeluarkan ancaman baru pada Inggris atas berlanjutnya pasokan senjata ke Ukraina.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Vladimir Putin Maria Zakharova mengatakan serangan dapat diizinkan terhadap target militer negara-negara anggota NATO, melansir Daily Mirror, Rabu (27/4/2022).

Dia berkata: "Apakah kita memahami dengan benar bahwa demi mengganggu logistik pasokan militer, Rusia dapat menyerang sasaran militer di wilayah negara-negara NATO yang memasok senjata ke rezim Kyiv?"

"Bagaimanapun, ini secara langsung menyebabkan kematian dan pertumpahan darah di wilayah Ukraina. Sejauh yang saya mengerti, Inggris adalah salah satu negara itu."

Pada hari Rabu, Putin juga tampaknya mengisyaratkan kemungkinan serangan nuklir, mengatakan kepada anggota parlemen Rusia: "Jika seseorang berniat untuk ikut campur dalam apa yang terjadi dari luar, mereka harus tahu bahwa itu merupakan ancaman strategis yang tidak dapat diterima ke Rusia.

"Mereka pasti tahu bahwa respons kita terhadap serangan balasan akan secepat kilat. Cepat."

Dia melanjutkan: "Kita memiliki semua senjata yang kita butuhkan untuk ini. Tidak ada orang lain yang bisa membual tentang senjata ini, dan kita tidak akan membual tentang mereka. Tapi kita akan menggunakannya."

Itu terjadi setelah Rusia juga memperingatkan senjata NATO adalah target "sah" di Ukraina - dan bahwa diplomat Inggris di Kyiv dapat menjadi sasaran.

Inggris pun segera menanggapi ancaman tersebut.

Setelah ancaman Vladimir Putin, Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan bahwa pasukan NATO “melebihi jumlah dan senjata”.

Melansir Daily Mirror, Kamis (28/4/2022), Wallace memperingatkan awak kapal selam bersenjata nuklir Inggris "jauh di bawah air, bersembunyi, menunggu, jika Inggris perlu dilindungi".

Wallace mengatakan "Saya tidak berpikir (Putin) akan" menggunakan senjata nuklir.