Find Us On Social Media :

Oprah Winfrey: Anda Yakin Saya Akan Sukses?

By Agus Surono, Jumat, 22 Juli 2011 | 19:02 WIB

Oprah Winfrey: Anda Yakin Saya Akan Sukses?

Panggilan untuk jadi penyiar televisi WTVF oleh manajer stasiun, Chris Clark, terjadi tahun 1973, saat Oprah duduk di tingkat dua Tennessee State. Ia menolak karena tak yakin bisa merangkap kuliah dan kerja di televisi yang jauh lebih berat ketimbang di WVOL. Selain itu, bukankah cita-citanya main film??Tapi di kampus, Oprah dilanda kebosanan. Terutama karena suasananya. Tahun 1970-an, kendati undang-undang penghapusan diskriminasi sudah diterapkan merata, dunia kampus masih sering mengeksploitasinya. Tak sedikit teman yang mencibir bahwa kemenangannya sebagai ratu kecantikan tempo hari politis belaka. Ia dimanfaatkan sebagai kosmetik, semata-mata memberi bukti bahwa di Tennesse segregasi warna kulit tak ada lagi. Padahal dalam praktik masih ada.Oprah sendiri tak pernah mempermasalahkan perbedaan warna. Ia memang mempelajari riwayat perempuan kulit hitam seperti Harriet Tubman dan Sojourner Truth, tapi ia tak punya alasan membedakan kemanusiaan berdasarkan warna kulit. (Malah beberapa waktu kemudian, ketika menjadi reporter lapangan acara People Are Talking dan mendapati seorang pria menolak uluran tangannya sambil berkata, 'Di sini kami tidak bersalaman dengan negro', ia membalas dengan guyonan cerdas, 'Oh ya? Para negro pasti senang mendengarnya.')?Chris Clark tak menyerah. Ia dua kali lagi menelepon Oprah. "Setidak-tidaknya kamu mencoba audisi, deh."?Oprah meminta pendapat salah satu dosen favoritnya, Dr. William Cox. "Kamu bego sekali mencampakkan tawaran itu. Eh, kebanyakan orang kuliah itu supaya bisa kerja di televisi, tahu!?" Dr. Cox tertawa.?Dengan coba-coba, gadis 19 tahun itu ikut audisi. Bagai Bumi dan langit kalau membayangkan perempuan penyiar terhebat saat itu, Barbara Walters. Tapi dukungan Clark sejak awal memberi jalan bagi Oprah untuk diterima. Ia menjadi pembaca berita di akhir minggu. Sementara di hari kerja, ia kuliah. Oprah menerima gaji AS $ 15.000 setahun, sama dengan penghasilan ayahnya dari barber shop dan toko kelontong.?Seorang eksekutif WJZ-TV di Baltimore, Maryland, tertarik untuk mengontrak Oprah. Sebuah kesempatan besar, karena Baltimore berada di urutan ke-10 pasar televisi di seluruh AS. Dengan kebesaran hati untuk meninggalkan kuliah, disertai izin ayahnya, juga kerelaan meninggalkan pacar barunya yang dia panggil "Bubba", Oprah pergi ke Baltimore. Beberapa tahun kemudian, ketika sudah tenar, Oprah kembali ke Tennessee State dan merampungkan kuliah.?Tapi, seperti tertulis pada awal tulisan ini, karier di Baltimore nyaris kandas karena ia ditolak mitra kerjanya, Jerry Turner. Acara People Are Talking menyelamatkannya.??Semoga kepalamu tidak membesar?Enam tahun People Are Talking berjalan. Oprah Winfrey menjadi terkenal. Sebuah stasiun televisi di Chicago menawarinya sebuah acara perbincangan.?Oprah gamang. Di Baltimore ia memang sukses. Tapi Chicago? Kota itu, selain nomor tiga terbesar dalam pasar televisi, sisa-sisa rasialisme kadang masih muncul. Lebih dari itu, di sana sudah ada acara yang dipandu oleh raksasa talk show, Phil Donahue.Phil Donahue Show memang diproduksi di Chicago, tapi dikelola sindikasi dan tayang di seluruh AS.?Ternyata, tak satu pun teman meragukan kemampuan Oprah. Maria Shriver, penyiar WJZ yang keponakan mendiang John F. Kennedy, dan kemudian menjadi Ny. Arnold Schwarzenegger, mendorongnya. Juga Gayle King, soulmate Oprah. Tapi tak ada yang lebih optimistis dari Dennis Swanson, orang yang mengajaknya ke Chicago dan menawarkan gaji AS $ 200.000/tahun. Rencananya, acara yang dipandu oleh Oprah (sendiri, tanpa cohost A.M. Chicago).?"Anda tahu, saya berkulit hitam," kata Oprah di kantor Swanson pada suatu sore di tahun 1983, seusai audisi.?"Ya, saya bisa lihat itu," jawab Swanson.?"Dan saya punya masalah dengan berat badan," tambah Oprah yang badannya mengembang karena melampiaskan stres dengan makan.?"Saya juga punya masalah itu. Tapi tak ada orang di sini yang mempersoalkan berat badanmu."?Swanson menjelaskan, Oprah hanya punya satu masalah. Ia berdiri mengitari Oprah yang duduk. Ia seolah-olah mengukur lingkar kepala Oprah dengan tangannya. "Kepala ini sangat pas dengan pundakmu. Saya hanya mau memastikan, kalau nanti acaramu sukses, kepalamu tidak jadi besar."?Oprah membalikkan badannya dan menatap Swanson. "Anda yakin saya akan sukses?"?"Ya."?Dennis Swanson membuktikan dirinya bak ahli nujum. Hanya terhitung beberapa minggu setelah tayang perdana pada 2 Januari 1984, A.M. Chicago sukses. Di jalanan Oprah disapa orang, diajak foto, dimintai tanda tangan, dan semacamnya.?Phil Donahue, entah karena kebetulan menikah dengan aktris Marlo Thomas yang asal New York, setahun setelah tayangan A.M. Chicago memindahkan markas produksinya ke sana.?Januari 1985, waktu tayang A.M. ditambah menjadi 60 menit dan diganti nama menjadi The Oprah Winfrey Show. Durasi yang panjang makin memungkinkan produser menghadirkan bermacam bintang tamu. Oprah pun beberapa kali mengundang Maria Shriver sebagai pembawa acara tamu.?Oprah Winfrey: Kesempatan Kedua <<>> Oprah Winfrey: Ayo, Larilah Bersama Saya?