Find Us On Social Media :

Phoolan Devi, Korban yang Jadi Pemangsa

By Agus Surono, Minggu, 12 Februari 2017 | 16:33 WIB

Phoolan Devi, Korban Yang Jadi Pemangsa

Intisari-Online.com - Beberapa tahun yang lalu tersiar berita, Phoolan Devi, mantan Ratu Bandit India, menolak tawaran menjadi anggota parlemen di negara bagian Uttar Pradesh. Wanita yang pada masanya pernah menjadi buah bibir India, bahkan dunia ini, telah menerbitkan memoar. I Phoolan Devi (Little Brown And Company, 1996) menuturkan kehidupan macam apa yang membentuknya menjadi seorang "monster".

"Saya tak menganggap diri sebagai orang baik, tapi saya tidak pula seburuk dugaan orang." Demikianlah pengakuan Ratu Bandit India, Phoolan Devi, dalam bukunya, I, Phoolan Devi.

Perbedaan baik-buruk memang kemudian amat sulit dibedakan dalam tindak tanduk Phoolan. Seolah-olah dirinya menjadi simbol sintetis dua kekuatan yang bertentangan. Di satu pihak, ia dikejar-kejar sebagai penjahat tapi di lain pihak, dipuja sebagai pembela keadilan dan kebenaran bagi si miskin. Memang, ia membagi hasil kejahatannya untuk membantu kaum miskin. Petualangannya menginspirasikan lahirnya sejumlah buku dan film.

Nama Phoolan Devi mencuat terkenal ketika Februari 1981 ia dijuluki Ratu Bandit India dalam usia 24 tahun. Ia dituduh telah melakukan sekitar 48 tindak kejahatan besar seperti penculikan, perampokan, dan pembunuhan. Kegagalan polisi menangkapnya semakin membuat namanya melegenda di dunia kejahatan. Operasi pengejaran yang dilakukan secara besar-besaran melibatkan ratusan polisi tiga negara bagian, Uttar Pradesh, Madhya Pradesh, dan Rajastan, tak membawa hasil.

Kasus yang paling menggemparkan adalah pembantaian yang dilakukan gerombolan Phoolan atas 22 anggota kasta tinggi pada hari Valentine di tepi kali Desa Behmai, kawasan Uttar Pradesh. Masyarakat geger, sampai chief minister Uttar Pradesh mundur lantaran peristiwa itu. Padahal, menurut versi Phoolan, ia tidak ikutan karena saat itu sedang mengejar geng penjahat Shri Ram ke luar desa bersama kepala geng lain, Baba Mustakim.

Mencari Tuhan

Tak seorang pun mengetahui kapan Phoolan lahir. Menurut pengakuan Moola, ibunya, anak ini lahir pada hari festival bunga, sehingga dinamai Phoolan. Artinya, bunga. Ia punya seorang kakak yang cantik, Rukmini, dua adik perempuan Choti dan Bhuri, dan adik laki-laki, Shiv Narayan, satu-satunya yang mengenal bangku sekolah.

Sejak kecil, sikap kritis sudah jadi cirinya yang menonjol. Ketika berumur sekitar 9 tahun, ia ingin sekali bertemu Tuhan. Mengapa Tuhan menentukan ia lahir di Kampung Gurha Ka Purwa, negara bagian Uttar Pradesh, di tepi S. Yamuna, ke dalam kasta mallah, yang masih bagian dari kasta sudra, kasta terendah di India?

"Di kampung kami, orang suka menggosip. Kalau belum kecapekan kerja di ladang, mereka suka bertengkar. Ibu-ibu bertengkar soal sepoci susu, atau berteriak memarahi anak. Satu-satunya tempat di mana aku bisa tenang sendirian hanyalah saat aku jongkok di tanah lapang, sambil buang air," begitu tuturnya. Tapi untuk sampai ke sana ia harus berjalan menyusuri jalan setapak melewati rumah besar milik Bihari.

Padahal, meski masih paman sendiri (satu bapak lain ibu dengan ayahnya), Bihari gemar memukul Phoolan, Rukmini, atau Choti. Bahkan kalau sedang marah besar, ibu Phoolan pun tak luput dari sabetan tongkatnya. Tidak seperti ayahnya, Devidin, yang bekerja sepanjang hari, seharian Bihari cuma tidur-tiduran di atas khat (balai) bambu sambil mengawasi pelayan menyapu pekarangan.

Tidak seperti rumahnya yang berdinding tanah liat dan atap rumbia, rumah Bihari terbuat dari beton dua lantai dengan balkon. Pintu gerbangnya dihiasi kayu berukir dan di dalam pekarangannya ada sumur. Ini kemewahan besar, sebab penduduk sekitarnya hidup dari satu sumur.

Rumah Devidin berpekarangan kecil, kamarnya hanya tiga. Satu kamar tidur untuk mereka sekeluarga, satu dapur, satu lagi untuk dua ekor ternak sapi (kalau ditinggalkan di luar bisa raib). Pada malam hari, rumah cukup diterangi kedap-kedipnya lampu minyak dari kaleng bekas. Perabot cuma 3 khat di kamar, dan satu lagi di pekarangan untuk bersantai Devidin. Dekorasi satu-satunya hanyalah tempat pemujaan.