Penulis
Intisari-Online.com - Keberhasilan menangkap penculik anak Marlon Brando membuat reputasi Armes terangkat. Namun, biarpun Jay orang yang terus terang, tentu ia tidak bisa membeberkan begitu saja rahasia orang lain atau pengalamannya sendiri. Kalau ia tutup mulut itu tentu ada maksudnya.
Ia misalnya tidak akan menceritakan panjang-lebar tentang pengalamannya ketika ia ditembak di depan rumahnya pada saat sedang mengantarkan tamu ke luar. Soalnya, ia tidak mau melibatkan tamu yang diantarkan. Demikian juga ia tidak mau berbicara mengenai tembakan di kantor. Soalnya, si penembak itu orang yang kurang waras, sehingga bisa menjatuhkan namanya. Putrinya, Tracy, juga pernah hampir diculik. Saat buku itu diterbitkan tahun 1976 ia mempunyai 2.642 agen pribadi dan kantor di sebelas kota besar di AS.
Para langganannya umumnya disebut dengan nama samaran rekaan sendiri. Ia hanya ingin menceritakan bahwa ia pernah bekerja untuk Elvis Presley, Elizabeth Taylor, Frank Sinatra, dan presiden sebuah republik Amerika Selatan, seorang bankir terkenal, politikus top, presiden dari sebuah perusahaan multinasional, tapi ia tidak mau mengatakan untuk apa. Mereka berhak atas privasi masing-masing.
"Lagi pula siapa yang akan mempercayai saya, kalau apa yang dipercayakan kepada saya, saya beberkan di program TV, wawancara, atau dalam buku ini? Bagi saya yang paling penting ialah langganan saya," katanya
Kita hanya tahu bahwa istana Raja Faisal pengamanannya luar biasa.
Semua pengalamannya telah dicatat. Arsipnya cukup untuk menulis enam buku seperti ini. Pokoknya, anak dari El Paso itu telah menjadi detektif terkenal, sehingga ia sering disapa kalau sedang jalan-jalan.
Ia bukan hanya terkenal, tetapi sering diminta untuk meresmikan pembukaan toko, memperkenalkan produk baru, menulis di koran, muncul dalam show TV, diajak berfoto bersama, ada yang minta bantuan uang untuk macam-macam tujuan atau diminta untuk berceramah. Mereka semua diterima dengan ramah dan diajak melihat-lihat rumahnya. Jay. J. Armes orang kaya, terkenal, tetapi ia juga tidak perlu terus melakukan hal itu. Orangnya serius, hati-hati, tetapi sekaligus juga penuh ide, rencana dan ambisi. Hari ini dinikmati, tetapi hari esok lebih cerah, katanya. (Intisari)