Find Us On Social Media :

Walau Terus Dipasok Senjata Oleh Amerika Serikat Hingga Rusia Dijatuhkan Sanksi Ekonomi, Rupanya Perang Rusia-Ukraina Mustahil Bisa Berakhir, Cuma Ini yang Bisa Mengakhirinya

By Afif Khoirul M, Sabtu, 23 April 2022 | 11:20 WIB

Kapal perang Rusia Moskva ditenggelamkan Ukraina dengan rudal kecil ini, 'hadiah' untuk Vladimir Putin

Intisari-online.com - Menurut Profesor Sachs, strategi tujuan ganda AS, di satu sisi, untuk menjatuhkan sanksi keras kepada Rusia dan di sisi lain untuk menyediakan senjata untuk mendukung Ukraina, sepertinya tidak akan berhasil.

Yang dibutuhkan adalah kesepakatan damai, yang dapat dicapai dalam jangkauan.

Untuk mencapai ini, AS mungkin harus membuat konsesi kepada Rusia mengenai kebijakan NATO, yang sejauh ini belum diterima Washington.

Rusia meluncurkan kampanye militer di Ukraina tetapi tidak pernah sepenuhnya menutup pintu untuk negosiasi.

Sebelum konflik, Presiden Rusia Vladimir Putin mengajukan serangkaian persyaratan dengan Barat, seperti NATO menghentikan ekspansi ke timur.

Menukil 24h.com.vn, Ini mungkin saat yang tepat untuk mempertimbangkan kembali persyaratan ini, menurut Profesor Sachs.

Profesor Sachs mengatakan bahwa embargo dan strategi dukungan senjata mendapat tanggapan besar di AS, tetapi tidak di arena internasional.

Selain AS dan Eropa, tidak banyak negara yang tertarik dengan sanksi terhadap Rusia.

Baca Juga: Perang di Ukraina Saja Belum Kelar, Rusia Sudah Berencana Incar Wilayah di Negara Eropa Ini, Bahkan 1.500 Tentara Rusia Sudah Bercokol di Sana Sejak 27 Tahun Lamanya

Negara-negara berkembang adalah orang-orang yang tidak setuju dengan strategi mengisolasi Rusia.

Profesor Sachs mengatakan komunitas internasional sebagian besar tidak setuju dengan strategi mengisolasi Rusia.

Ada 100 negara yang tidak mendukung atau abstain mengeluarkan Rusia dari Dewan Hak Asasi Manusia PBB, terhitung 76% dari populasi dunia, Profesor Sachs mencontohkan.