Panduan Liburan Asik di Bulan Puasa

Ade Sulaeman

Penulis

Panduan Liburan Asik di Bulan Puasa

Intisari-Online.com - Puasa tak jadi halangan untuk melakukan perjalanan wisata. Namun, ada beberapa tips wisata saat bulan puasa yang perlu diperhatikan.

Menahan lapar dan haus seharian bukanlah perkara mudah bagi pelancong. Menyambangi berbagai tempat dan melakukan beragam aktivitas pasti menghabiskan tenaga yang tidak sedikit.

Namun, bukan berarti agenda traveling harus berhenti total saat bulan suci ini. Berikut tujuh tips seputar jalan-jalan pada bulan Ramadhan.

Cari tahu waktu sahur dan berbuka di destinasi tujuan

Saat merencanakan perjalanan, jangan lupa mencari tahu soal waktu sahur (subuh) dan berbuka (maghrib) di destinasi wisata. Hal ini tidak menjadi masalah bila Anda traveling dalam zona waktu yang sama.

Namun, jika destinasinya agak jauh, lebih baik persiapkan diri untuk sahur dan berbuka pada jam yang berbeda.

Cara paling mudah untuk mengetahui jam sahur, berbuka, sampai kiblat shalat adalah mengunduh aplikasi khusus Muslim di smartphone Anda. Aplikasi Muslim Pro, misalnya, bisa mengingatkan Anda pada jam-jam azan, termasuk subuh dan maghrib.

Pilih makanan bergizi saat sahur

Sahur adalah waktu makan paling penting selama Ramadhan, termasuk saat traveling. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk makan hidangan bergizi saat sahur. Pastikan asupan karbohidrat, protein, dan serat tercukupi, tetapi jangan berlebihan.

Tidak sulit mencari makanan sahur bergizi. Coba saja sambangi warung tegal (warteg) yang tersebar di berbagai pelosok Indonesia. Pilihlah nasi dengan lauk dan sayur sebagai pendampingnya. Akan lebih baik jika ditambah asupan buah.

Hal yang perlu diingat, jangan minum teh atau kopi secara berlebihan saat sahur. Kedua minuman itu akan memicu pengeluaran urine sehingga Anda akan lebih mudah haus. Minumlah banyak air putih, minimal lima gelas, saat sahur.

Cari destinasi ramah Muslim

Travel blogger Farchan Noor Rachman mengatakan, lebih baik cari destinasi yang ramah bagi umat Muslim jika Anda traveling pada bulan Ramadhan.

"Cari destinasi ramah Muslim dan gampang cari makanan untuk berbuka. Jangan ambisius, jadwal trip-nya santai saja," tuturnya kepada KompasTravel, Rabu (8/6/2016).

Tahun lalu, Farchan menghabiskan Ramadhan di dua negara, yakni Brunei Darussalam dan Filipina.

Mayoritas kota di Indonesia masih ramah Muslim. Jika ingin menyambangi negara tetangga, Malaysia bisa jadi pilihan. Ini memudahkan Anda untuk mencari masjid, juga makanan sahur dan berbuka.

Simpan daftar negara tujuan lainnya untuk didatangi seusai bulan Ramadhan agar bisa berwisata kuliner sepuasnya.

Tidak melakukan aktivitas berat

Untuk menghemat tenaga, sebisa mungkin jangan melakukan aktivitas berat selama berpuasa. Singkirkan dulu keinginan mendaki gunung, trekking, atau main arung jeram.

Deva Nosa, travel blogger yang menghabiskan waktu satu tahun berkeliling Indonesia bagian timur, berbagi kisah. Bulan Ramadan tahun lalu ia habiskan di Pulau Sulawesi, tepatnya di Mamuju (Sulawesi Barat), Palu (Sulawesi Tengah), Gorontalo, dan Manado (Sulawesi Utara).

"Aku enggak beraktivitas berat, hunting budaya dan sosialnya saja jadi sama sekali tidak mengganggu puasa," tutur Deva kepada KompasTravel.

Mengurangi bepergian pada siang hari juga efektif agar tetap bugar saat berpuasa. Saat matahari sedang di atas kepala, lebih baik Anda mengunjungi beberapa destinasi dalam ruangan. Museum dan beberapa peninggalan sejarah bisa jadi pilihan.

Kunjungi masjid-masjid ikonik dan bersejarah

Saat traveling ke kota-kota di Indonesia, sempatkan mengunjungi masjid-masjid ikonik atau bersejarah. Manfaatkan bulan Ramadan untuk berwisata religi, Anda pasti akan mendapat pengalaman yang tidak biasa.

Traveling ke Cirebon, misalnya, Anda bisa mengunjungi Masjid Agung Sang Cipta Rasa yang dibangun oleh Sunan Gunung Jati dan Sunan Kalijaga. Kalau Kota Kudus jadi pilihan Anda, jangan lupa mampir ke Masjid Menara Kudus yang dibangun oleh Sunan Kudus pada 1549.

Jangan tergoda untuk berbuka sebelum waktunya!

Saat traveling, terutama ke luar negeri, makanan pinggir jalan pasti jadi godaan terbesar.

"Jangan tergoda untuk batal puasa, walaupun panas," tutur Muhammad Arif Rahman, travel blogger Juara 1 Skyscanner Bloscars Travel Awards 2014, kepada KompasTravel.

Perjalanan bulan Ramadhan dilakukan Arif pada 2014, dengan Hongkong sebagai destinasinya. Pria itu bercerita, ia menyambangi Hongkong saat musim panas sehingga godaan untuk menenggak minuman dingin sangat besar.

"Waktu itu musim panas. Godaan sudah pasti, jangan sampai batal saja," tutur dia.

(Sri Anindiati Nursastri/kompas.com)