Penulis
Intisari-Online.com -Wali Kota Trostianets Yuriy Bova mengatakan para pejabat Ukraina telah menemukan jejak zat mematikan sarin dan zat kimia lainnya.
Sarin adalah zat bening dan tidak berbau yang digolongkan sebagai obat saraf yang mematikan.
Melansir Express.co.uk, Senin (18/4/2022), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) telah memperingatkan bahwa zat itu dianggap sebagai salah satu senjata perang kimia yang paling beracun.
Bova mengatakan dalam komentar yang diterbitkan oleh Kantor Berita Nasional Ukraina:
"Kami menemukan sisa-sisa senjata kimia di desa Bilka-sarin dan zat lainnya.
Dalam peringatan lebih lanjut, walikota menambahkan:
"Ada kemungkinan Rusia ingin menggunakan bahan kimia ini untuk menyerang Kyiv, Poltava atau kota-kota lain."
Komentar itu dilontarkan hanya beberapa hari setelah Ukraina menuduh militer Rusia menggunakan senjata kimia terhadap pasukan di kota Mariupol yang terkepung dan terkepung.
Resimen Azov, unit nasionalis sayap kanan Garda Nasional Ukraina, mengatakan tiga orang telah diracuni setelah sebuah pesawat tak berawak melemparkan bahan kimia misterius ke arah pasukan.
Salah satu tentara yang terluka dalam serangan menggambarkan ledakan yang mengerikan itu bersamaan dengan asap putih yang "manis".
Seorang korban lain yang keracunan mengatakan dia dengan cepat mulai berjuang untuk bernapas dan pingsan setelah merasakan kakinya seperti kapas.
Selama beberapa hari terakhir, pasukan Barat telah berusaha mati-matian untuk memverifikasi klaim keracunan.
AS berhati-hati mengomentari serangan itu, tetapi Pentagon mengatakan masalah itu "sangat memprihatinkan".
Presiden AS Joe Biden dan NATO sebelumnya telah memperingatkan Barat bisa langsung terlibat dalam perang Rusia dengan Ukraina jika Moskow diketahui menggunakan perang kimia.
Sejumlah anggota parlemen AS, termasuk Perwakilan Republik Florida Michael Waltz, telah mendukung seruan NATO untuk lebih terlibat dalam konflik jika Rusia diketahui menggunakan senjata kimia mematikan.
(*)