Find Us On Social Media :

Liburan di Indonesia atau Wilayah Asia Lainnya? Hati-hati dengan 5 Penipuan Ini!

By Ade Sulaeman, Senin, 12 September 2016 | 13:30 WIB

Liburan di Indonesia atau Wilayah Asia Lainnya? Hati-hati dengan 5 Penipuan Ini!

Intisari-Online.com - Saat musim liburan tiba, turis-turis memadati sejumlah destinasi wisata. Kerap kali hal ini dimanfaatkan oleh orang setempat untuk menambah keuntungan dengan cara yang salah.

Dilansir dari berbagai situs perjalanan seperti Wikitravel hingga CNNTravel yang dihimpun dalam infografis yang dikeluarkan situs pemesanan Justtheflight.co.uk, di beberapa negara di Asia, ada beberapa praktek kejahatan yang sering dilakukan terhadap turis. Berikut 5 hal yang harus Anda perhatikan ketika travelling di Asia.

Peramal

Di India, Anda bisa saja bertemu dengan seorang peramal. Walau Anda tidak meminta, peramal ini akan menarik tangan Anda dan membaca keberuntungan Anda lewat garis tangan. Setelahnya, ia akan meminta bayaran pada Anda. Apa yang ia lakukan apabila tidak membayar? Ia merapal kutukan terhadap Anda dan keluarga Anda. Seram bukan?

Narkoba

Hal ini terjadi di Thailand. Ketika Anda akan pergi ke klub atau pesta malam hari berhati-hatilah. Jangan sembarangan menerima sesuatu dari orang lain. Seorang supir taksi atau pengemudi tuk-tuk bisa saja menawarkan Anda obat-obatan terlarang.

Setelah Anda menerima dan bersedia membelinya, seseorang yang telah bekerja sama dengan supir tersebut berpura-pura menjadi polisi. Nantinya polisi bohongan itu akan mengancam Anda. Anda diminta membayar sangat mahal. Jika tidak, Anda diancam akan masuk dalam penjara.

Transportasi

Ada baiknya Anda mempelajari transportasi umum setiap negara terlebih dahulu. Anda bisa mempelajari rute bus, kereta, dan lainnya. Hindarilah menggunakan taksi yang tidak resmi karena seringkali mereka akan mematok harga tanpa argo dan memberikan tarif yang mahal.

Membantu Memotret

Membantu orang adalah hal yang baik namun Anda harus tetap cermat. Kerap kali warga setempat memanfaatkan kesempatan dengan meminta Anda memotret dirinya dan teman-temannya. Namun ternyata kamera tersebut tidak bisa digunakan.

Ketika Anda memberi tahu kamera tidak bisa digunakan, ia akan menghampiri Anda. Dengan sengaja, ia membuat kamera tersebut jatuh dari tangan Anda. Anda pun diminta untuk menggantinya dengan harga sangat mahal.