Intisari-Online.com - Kekayaan hayati Indonesia tidak terbantahkan lagi. Dari ujung timur Merauka sampai barat Sabang, memiliki kekhasannya masing-masing. Meski demikian, ada ribuan spesimen Indonesia belum terungkap keberadaannya.
Hal ini seperti disampaikan oleh Rosichon Ubaidillah, Kepala Direktur Museum Zoologi Bogor (MZB). Dalam acara open house perayaan museum tersebut, Rosichon berencana untuk terus melakukan beragam upaya untuk terus mengeksplorasi kekayaan hayati yang belum terungkap itu.
“Reptil kita (yang sudah teridentifikasi) sedikit sekali. Perkiraan saya, ada sekitar 400-500 reptil yang belum terdeteksi,” ujar Rosichon.
Beberapa wilayah yang akan menjadi target eksplorasi adalah wilayah-wilayah yang ada di Pulau Sulawesi, Maluku, Ambon, Halmahera, juga Papua. Tempat-tempat tersebut dipercaya ditinggali jenis-jenis reptil yang belum terungkap itu.
Selain ada 500 reptil Indonesia yang belum terungkap keberadaannya, juga ada 200-300 spesies amfibi, 50 hingga 100 spesies arthopoda, seratusan burung, dan 100-200 serangga. Juga ada seribuan jenis ikan air tawar, dua ribuan spesies mollusca, 100-500 spesies mamalia kecil. Spesies-spesies tersebut masih terus dieksplorasi keberadaannya.
Perkiraan tersebut bukan tanpa dasar. Patokan Rosichon tentu saja jumlah spesies seluruh dunia yang tercatat. Misalnya, bila ada 10 juta spesies serangga yang ada di dunia, sementara yang terdata saat ini hanya 1 juta, maka yang belum terdata tersebut, 10 persennya pasti dari Indonesia.
Seperti yang dilansir oleh Kompas.com, MZB saat ini telah menyimpan 3.015.846 spesimen, dan mengklaim sebagai yang terlengkap di Asia Tenggara. Spesimen itu terdiri dari 2.484 jenis moluska, 134 jenis nematoda, 20-30 ribu jenis serangga, 780 jenis krustasea, 1.200 jenis ikan, 498 jenis reptil, 334 amfibi, serta 1.100 jenis burung dan 470 jenis mamalia.
Jumlah itu tentu saja akan semakin lengkap jika ribuan resimen yang belum terungkap keberadaannya itu bisa ditemukan dan tereksplorasi dengan baik. (Kompas.com)