Find Us On Social Media :

Ternyata Ini Alasan Rusia Lakukan Operasi Militer di Ukraina, Tak Jauh Beda dengan Alasan Masyarakat Indonesia Banyak yang Pro-Rusia

By Muflika Nur Fuaddah, Rabu, 13 April 2022 | 10:40 WIB

Presiden Jokowi dan Presiden Rusia Vladimir Putin

Intisari-Online.com - Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, menjelaskan aksi militer Rusia di Ukraina dimaksudkan untuk mengakhiri tatanan dunia yang didominasi Amerika Serikat (AS). 

Hal itu tak jauh beda dengan ketidaksukaan sebagian orang Indonesia terhadap AS yang dipendam.

Sebagian besar ketidakpercayaan berasal dari periode setelah 9/11 dan tanggapan Indonesia terhadap 'Perang Melawan Teror' AS di negara mayoritas Muslim itu.

“(Orang Indonesia Pro-Rusia) tidak menyukai dan mempercayai Amerika Serikat," kata Yohanes Sulaiman, dosen hubungan internasional Universitas Jenderal Achmad Yani Bandung, sebagaimana diwartakan Kompas.com.

“(Orang Indonesia Pro-Rusia) tidak menyukai dan mempercayai Amerika Serikat."

"Orang-orang melihat AS dulu menyerang Afghanistan dan Irak karena alasan yang dianggap dibuat-buat seperti konspirasi 9/11 dan kurangnya Senjata Pemusnah Massal (digunakan sebagai dalih untuk perang di Irak).”

“Akibatnya mereka mempertanyakan kredibilitas sumber berita, dalam arti media massa AS."

"Banyak yang menyatakan bahwa mereka tidak bisa begitu saja percaya pada berita dari AS tanpa membaca sisi lain – tetapi akar dari ini adalah ketidakpercayaan mereka terhadap AS secara umum.”

Survei Pew Research Center di Washington, DC, menunjukkan sikap skeptis yang lebih besar terhadap AS di Indonesia dibandingkan dengan banyak negara lain di Asia Pasifik.

"Washington telah mencari supremasi dengan memberlakukan aturan ad-hoc dan melanggar hukum internasional," kata Sergey Lavrov dalam sebuah wawancara yang disiarkan oleh televisi Rusia pada Senin (11/4/2022).

Dia mengacu pada upaya Amerika Serikat untuk memaksakan apa yang disebut mereka sebagai "tatanan internasional berbasis aturan" yang telah mendapat perlawanan keras dari Moskwa dan China.

"Operasi militer khusus kami dimaksudkan untuk mengakhiri ekspansi (NATO) yang tak tahu malu dan dorongan tak tahu malu menuju dominasi penuh oleh AS dan rakyat Baratnya di panggung dunia," kata Lavrov kepada saluran berita Rossiya 24, dilansir dari Russia Today (RT).