Penulis
Intisari-Online.com - Pemandangan membosankan kota kecil Cupertino, California, nampaknya akan segera berubah. Penyebabnya adalah rencana Apple membangun sebuah cincin raksasa sebagai markas baru Apple.
Beberapa bulan sebelum meninggal pada 2011, pendiri Apple Steve Jobs memprediksi bahwa struktur serupa kapal ruang angkasa ini akan menjadi gedung terbaik, dan orang-orang dari seluruh penjuru dunia akan datang untuk melihatnya.
Untuk membuktikan prediksi mendiang Jobs benar maka sekitar 13.000 pekerja konstruksi dilibatkan untuk membangun markas besar Apple tersebut. Lahannya sendiri membentang sepanjang beberapa blok.
Pada awal 2016, semua proses pembangunan tersembunyi dari publik, kecuali beberapa crane dan tumpukan pasir setinggi puluhan meter seperti Piramida Giza.
Skala proyek ini menjadi saingan dari monumen bersejarah Mesir kuno tersebut. Setiap bagian kaca pada eksterior bangunan empat lantai ini dibuat melengkung dan membutuhkan panel khusus buatan Jerman serta menjadikannya sebagai bagian-bagian melengkung kaca paling besar yang pernah diproduksi.
Dengan banderol investasi sebesar 5 miliar dollar Amerika Serikat (AS), markas besar Apple ini bisa menjadi salah satu kantor pusat paling mahal dalam sejarah.
Kemunculan terakhir mendiang Jobs adalah dalam pertemuan dewan kota Cupertino. Kala itu, dia meminta persetujuan untuk membangun proyeknya tersebut.
Kantor pusat ini dirancang oleh seorang arsitek asal Inggris bernama Norman Foster dan diharapkan mampu mengaplikasikan ekspresi mewah Apple dan keeleganan visi mendiang Jobs.
Sejumlah ruang hijau akan berada di dalam dan luar kantor pusat yang dibangun dengan bentuk melingkar ini.
Hal ini dibuat untuk mengembalikan memori kebun subur yang tumbuh di wilayah mendiang Jobs ketika kecil.
"Silicon Valley memiliki momen Versailles-nya sendiri," kata Profesor University of California, Berkeley Louise Mozingo, mengomentari kantor pusat Apple tersebut.
Tahun lalu, Facebook berhasil membangun kantor barunya seluas 400 meter persegi di Menlo Park dan dirancang untuk mengejawantahkan budaya informal perusahaan.
Menyerupai gudang raksasa, kantor baru Facebook ini ditengarai sebagai kantor dengan konsep open plan terbesar di dunia.
Sementara itu, Google juga tengah melakukan pekerjaan untuk membangun markas barunya sebagai pengganti Googleplex yang melibatkan pembangunan gedung kaca bergerak.
Adapun perusahaan teknologi lainnya, termasuk Nvidia, Samsung, dan Uber, secara kolektif menghabiskan dana sebesar 1 miliar dollar AS untuk membangun gedung barunya.
Segala macam proyek ambisius ini akan mengubah lansekap arsitektur taman perkantoran. Selain itu, juga akan menjadi pertanda pergeseran budaya Valley yang memiliki etos nilai perusahaan dibanding kemewahan.
Dari sekian banyak proyek perkantoran di Silicon Valley, kantor pusat Apple menjadi yang terbesar dan termodern.
Pemilihan Foster yang juga perancang desain baru Stadion Wembley di London memunculkan kesungguhan pihak Apple dalam membangun kantor yang berestetika modern.
Bangunan yang akan merepresentasikan versi raksasa tombol di iPhone ini akan dikemas elegan dan serius layaknya produk perusahaan.
Kantor pusat ini juga akan steril dari pengunjung yang acak. Mereka hanya diperbolehkan melihat dari dek observasi dari gedung terpisah dan ini menjadikannya cocok bagi Apple yang dikenal sebagai perusahaan tertutup.
(Ridwan Aji Pitoko/kompas.com)