Penulis
Intisari-Online.com -Alih-alih menjadi andalan baru, Samsung Galaxy Note 7 malah ditarik dari pasaran. Gara-garanya adalah banyaknya kasus yang menyebut bahwa Samsung Galaxy Note 7 rawan terbakar—yang musababnya belum bisa dipastikan dengan tepat.
Meski demikian, laman Samsung Inggris sempat memuat penjelasan singkat mengenai fenomena terbakarnya baterai itu. Dalam laman itu disebutkan bahwa penyebabnya murni merupakan masalah pada baterai, bukan pada ponsel.
Samsung mengatakan overheating terjadi ketika komponen “anoda-ke-katoda” mengalami kontak. “Ini adalah kesalahan proses produksi yang sangat langka,” tulis Samsung, seperti dilansir dari GSM Arena pada Minggu (11/9).
Tak dijelaskan lebih jauh mengenai penyebab overheating dimaksud. Yang jelas, anoda adalah kutub negatif pada baterai, sementara katoda adalah kutub positif.
Kita tahu, sejumlah laporan menyebutkan baterai Galaxy Note 7 yang bermasalah diproduksi oleh Samsung SDI, yang memasok sekitar 70% baterai untuk perangkat tersebut. Sebanyak 30% sisanya diproduksi oleh rekanan lain yang berbasis di China.
Belakangan, gara-gara problem ini, Samsung terpaksa menarik kembali (recall) sebanyak 2,5 juta unit yang telah beredar di pasaran dunia. Jumlah Galaxy Note 7 yang terdampak masalah baterai diperkirakan hanya 0,1% dari keseluruhan unit yang terjual. Namun Samsung tak mau mengambil risiko. Hingga minggu kemarin, tercatat sudah terjadi lebih dari 35 kasus Galaxy Note 7 terbakar saat diisi baterainya.
Yang paling baru terjadi di Australia dan Amerika Serikat. Di kota Perth, Australia, seorang pria harus membayar Rp 18juta karena Galaxy Note 7 miliknya terbakar di kamar hotel. Sementara di AS, tepatnya di Florida, pemilik Galaxy Note 7 harus kehilangan mobilnya, Grand Cherokee, karena hangus dilalap api.
Pabrikan asal Negeri Ginseng itu telah mengimbau para pemilik Galaxy Note 7 untuk mematikan dan tidak memakai perangkatnya sebelum ditukar dengan versi baru yang aman. Pemilik Galaxy Note 7 juga diminta sesegera mungkin menukarnya dengan unit yang baru.(Kompas.com)