9 Kota dengan Jam Kerja Tersingkat di Dunia (1)

Wahyuni Sahara

Penulis

9 Kota dengan Jam Kerja Tersingkat di Dunia (1)

Intisari-Online.com – Saat kita, di Indonesia merasa terlalu lelah untuk bekerja selama 8-9 jam sehari,beberapa kota di dunia justru memiliki jam kerja yang sangat singkat. Aturan itu dibuat untuk menyeimbangkan kehidupan para pekerja. Mau tahu kota mana saja yang memiliki jam kerja tersingkat? Simak 9 kota di bawah ini:1. Lyon

Kota terbesar kedua di Prancis, yakni Lyon menawarkan jam kerja singkat yang mengesankan. Para pekerja di Lyon rata-rata bekerja 1.631 jam per tahun. Sehingga dengan angka tersebut membuat kota yang dikenal dengan sebagai pusat cokelat dan es krim ini mempunyai angka jam kerja terendah kedua di dunia.

Para pekerja di Lyon juga berhak atas cuti atau liburan selama 29 hari tanpa dipotong gaji.

2.Moskow

Para karyawan di kota berpenduduk terbanyak di Rusia dan Eropa ini bekerja selama 1.647 jam per tahun dan bahkan mendapat 31 hari libur berbayar.

3.Helsinki

Bagi mereka yang mencari jam kerja pendek secara mingguan dan lebih sedikit dalam menghadapi stabilitas politik di Eropa, akan mempertimbangkan untuk menetap di seberang perbatasan Rusia, yakni di ibukota Finlandia, Helsinki.

Rata-rata karyawan hanya bekerja 1.659 jam per tahun di tempat kerja, dan berhak atas 29 hari liburan yang berbayar.

4.Wina

Ibu Kota Austria yang mempunyai populasi penduduk mencapai 1,8 juta ini juga tergolong mempunyai jam kerja yang cukup santai. Rata-rata karyawan di kota yang dikenal dengan kota budaya ini bekerja 1.678 jam per tahun dan menerima 27 hari liburan berbayar.

Di luar semua itu, Economist Intelligence Unit mengatakan, kota Wina dianggap sebagai kota yang paling "layak huni" nomor dua di dunia, setelah Melbourne, Australia. Konon, kabarnya kota ini memiliki reputasi untuk standar hidup yang baik, infrastruktur yang kokoh dan sistem kesehatan yang dapat diandalkan.

5.Milan

Milan dikenal sebagai salah satu kota mode di dunia. Hampir di setiap tahun, para model melenggang di atas runway untuk memamerkan pakaian mulai dari rok, gaun hingga mantel (hemlines).

Kendati para desainer bekerja penuh dengan keringat setiap kali pergi kerja, namun orang Milan rata-rata menikmati keseimbangan antara kerja dan kehidupan pribadi yang baik dengan hanya menempatkan 1.691 jam kerja per tahun.

(money.cnn.com)