Find Us On Social Media :

8 Hukum Keuangan yang Membahagiakan Untuk Rencana Pensiun Dini (2)

By Monalisa Darwin D, Rabu, 4 Mei 2016 | 07:30 WIB

8 Hukum Keuangan yang Membahagiakan Untuk Rencana Pensiun Dini (2)

Intisari-Online.com - Keuangan harus diatur sedemikian rupa dan dipersiapkan hingga masa pensiun tiba. Wes Moss, seorang ahli keuangan mengatakan ada 8 hukum keuangan yang membahagiaan untuk rencana pensiun. Hukum keuangan ini dikumpulkan dari penelitian yang luas mengenai bukunya, yaitu “You Can Retire Sooner Than You Think”.

5. Melakukan pembelian atau belanja hal besar sebelum pensiun. Hasil survei menunjukkan bahwa pensiunan tidak bahagia cenderung karena mereka melakukan pembelian dalam jumlah besar pada waktu yang salah. Untuk bahagia setelah pensiun, gunakan uang secara bijak dan belanjalah sesuatu yang cukup mahal atau “besar” ketika masih bekerja.

6. Berikutnya adalah merencanakan dan menganggarkan biaya untuk masa pensiun. Survei yang disebut Wes Moss, 44% kelompok pensiunan tidak bahagia melaporkan bahwa mereka tidak puas dengan perencanaan pensiun yang dilakukan. Hanya 3% kelompok yang bahagia dan puas karena mereka telah menyelesaikan segala pekerajaan dengan baik dan dapat menikmati masa pensiun sesuai rencana yang dibuat dengan jelas.

7. Memahami rasio kekayaan adalah penting. Mungkin sebagian orang masih bingung dengan istilah rasio kekayaan. Rasio kekayaan merupakan rumus mudah yang membantu kita memahami uang yang dimiliki. Jumlah uang yang dimiliki berkaitan dengan jumlah uang yang dibutuhkan. Pensiunan yang bahagia memiliki kekayaan rasio lebih dari 1. Cara sederhana untuk menemukan nilai kekayaan rasio adalah dengan menjumlahkan pendapatan perbulan (termasuk jaminan sosial, uang pensiun, pendapatan investasi, dan lainnya), kemudian membaginya dengan jumlah kebutuhan bulanan.

8. Hukum keuangan yang membahagiaan untuk rencana pensiun yang terakhir adalah jangan pesimis tentang masa pensiun. Sebagian orang tidak percaya mereka bisa pensiun dini, namun sebagian lagi tidak berpikir bahwa mereka akan pensiun. Pesimis dan ketakutan hampir selalu menjadi penghancur finansial.(about.com)