Find Us On Social Media :

Ternyata Inilah yang Selama Ini Diinginkan Rusia, Jika Ingin Berdamai dengan Rusia Sejak Awal Sebenernya Ukraina Cuma Diminta Penuhi Syarat Ini Rusia Tak Berani Menyentuhnya

By Khaerunisa, Sabtu, 19 Maret 2022 | 21:15 WIB

Ilustrasi. Presiden Rusia Vladimir Putin

Intisari-Online.com - Hampir sebulan berlalu sejak Rusia resmi melancarkan operasi militer di Ukraina dan membuat negara tersebut porak-poranda.

Militer Rusia masih terus menyerang Ukraina, sementara perundingan untuk menyelesaikan konflik ini masih berlangsung.

Dunia masih menanti bagaimana konflik yang menimbulkan kekhawatiran Perang Dunia III ini akan berakhir.

Dalam perundingan Rusia-Ukraina, terungkap apa yang diinginkan Rusia untuk berdamai dengan Ukraina.

Melansir 24h.com.vn (19/3/2022), Kepala perunding Rusia mengatakan bahwa Moskow dan Kiev telah membuat kemajuan tertentu dalam pertemuan tersebut dan telah mencoba untuk mencapai konsensus tentang status netral Ukraina.

Pada 18 Maret, kepala negosiator Rusia dengan Ukraina, Vladimir Medinsky, mengatakan bahwa Moskow dan Kiev telah membuat kemajuan tertentu dalam negosiasi yang sedang berlangsung.

Kedua belah pihak telah mencoba untuk menjembatani kesenjangan dalam pandangan mereka tentang keadaan masa depan Ukraina, RT melaporkan.

“Topik diskusi tentang status netralitas dan non-aksesi Ukraina ke NATO adalah salah satu isu penting dari negosiasi. Ini adalah masalah yang coba didamaikan oleh para pihak," kata Medinsky.

Baca Juga: Rumor Beredar! China Disebut Sudah Bergerak Menuju Perbatasan Rusia-Ukraina, Bersiap Untuk Melindungi Ukraina Dari Seerangan Nuklir, Ini Faktanya!

Baca Juga: Titik Pijat Batuk untuk Menghentikan Batuk, Cukup Tekan Tiga Titik yang Bisa Anda Pijat Ini saat Mengalami Flu dan Batuk!

"Kemudian rincian mulai mengenai jaminan keamanan yang diterima Ukraina melampaui apa yang akan terjadi jika Ukraina menolak untuk bergabung dengan NATO," ungkapnya.

Medinsky mengatakan masalah lain, yaitu tuntutan Rusia untuk "demiliterisasi" dan "de-fasis" Ukraina masih menjadi bahan perdebatan.