Mengapa Jepang Melakukan Investasi Ratusan Trilliun di Afrika?

Bramantyo Indirawan

Penulis

Mengapa Jepang Melakukan Investasi Ratusan Trilliun di Afrika?

Intisari-Online.com – Investasi negara ke negara lain dilakukan untuk mengembangkan sebuah negara, terutama di sektor ekonomi. Dengan alasan utama seperti peningkatan bisnis dan mempererat kerja sama antara dua negara, kegiatan ini juga akan menarik perhatian dunia.

Dengan agendanya sendiri, Jepang menyebrangi lautan untuk melakukan investasi sekitar 397 trilliun rupiah kepada negara-negara di Afrika. Mengapa negara Asia Timur itu melakukan penaman modal yang disebarkan di benua dengan 54 negara ini?

Shinzo Abe selaku Perdana Menteri Jepang mengumumkan di Kenya bahwa investasi yang dimulai pada tahun ini akan berlanjut hingga tiga tahun kedepan. Di tahun 2016, investasi sekitar 132 trilliun rupiah diberikan untuk perkembangan ifrastruktur yang memberikan fokusnya untuk listrik, sistem transportasi, jalanan dan pelabuhan.

Sisa investasi sekitar 262 trilliun rupiah yang mengalir dari sektor privat Jepang akan menyusul di periode sama. “Kami memiliki perasaan bahwa berbagai kesempatan di Africa juga dapat mengembangkan Jepang secara pesat,” tutur Abe seperti yang dilansir dari konferensi bernama Tokyo International Conference On Development (TICAD).

Seperti yang dilansir dari Aljazeera.com, Abe juga akan meluncurkan forum ekonomi Jepang-Afrika yang akan dihadiri oleh pemerintahan serta pemimpin bisnis dari Jepang. TICAD yang akan berakhir pada hari minggu sendiri dihadiri oleh 30 kepala negara Afrika dengan harapan untuk menandatangani 70 perjanjian.

Kembali ke pertanyaan awal, sebenarnya mengapa Jepang melakukan investasi besar-besaran ini? Seijiro Takeshita sebagai profesor dan ekonom dari Universitas Shizuoka mengatakan bahwa negara ini menginginkan keamanan dari pihak internasional dan regional di Asia.

Negara dengan Ibukota Tokyo ini menginginkan keanggotaan tetap di Dewan Keamanan PBB yang disertai harapan untuk mendapatkan dukungan pihak-pihak lain dalam agenda ini. Kemudian dalam hal regional tentu saja mengacu kepada agresi Tiongkok kepada negara-negara tetangga.

Sedangkan Fortune.com mengatakan bahwa Jepang menginginkan sumber daya alam dan Afrika menginginkan infrastruktur. Keduanya bekerjasama dalam penanaman modal yang saling menguntungkan. Minyak dan gas menjadi sumber daya yang diinginkan Jepang dan pendidikan serta kesehatan menjadi dua sektor penting yang diinginkan Afrika. Waktu akan menentukan bagaimana kedua pihak ini menjalankan kerjasamanya.