Find Us On Social Media :

Beberapa Efek Samping Memalukan, Namun Normal dari Berhubungan Seksual (1)

By Monalisa Darwin D, Minggu, 4 September 2016 | 17:15 WIB

Beberapa Efek Samping Memalukan, Namun Normal dari Berhubungan Seksual (1)

Intisari-Online.com - Ada berbagai hal yang sepertinya ditakuti orang ketika berhubungan seksual, termasuk apa yang akan terjadi setelahnya. Mulai dari infeksi saluran kemih, penyakit menular seksual, dan lainnya. Terlepas dari hal tersebut, ada beberapa efek samping memalukan namun normal dari berhubungan seksual yang mungkin belum kita ketahui, yang terjadi pada tubuh!

Hampir semua sudah tahu bahwa ketika berhubungan seksual dan menikmati setiap sesinya, vagina memungkinkan untuk mengeluarkan suara yang terdengar seperti kentut. Ini merupakan hasil dari terjebaknya udara yang semakin didorong keluar dari vagina, maka suara mirip kentut pun ikut keluar. Namun tak perlu khwatir karena ini adalah hal yang normal dan terjadi pada banyak wanita. Untuk menghidari suara ini, beralihlah ke seks lembut atau posisi dimana penis tidak sepenuhnya keluar dari vagina dengan setiap dorongan.

Entah itu ada cairan yang menyemprot keluar atau mengalami ejakulasi, namun keduanya adalah efek samping alami dari berhubungan seksual dan bukanlah menjadi kekhawatiran atau kecemasan. Penelitian menunjukkan bahwa wanita yang ejakulasi, yang berbeda dari produksi pelumasan ketika sedang bercinta adalah sejumlah kecil cairan keputihan yang terjadi sebelum klimaks dan memiliki karakteristik plasma prostat. Bahakn dalam penelitian di The Journal of Sexual Medicine, peneliti menguji cairan wanita pasca-klimaks dan menemukan cairan yang keluar sebagian adalah urin, namun sebagian besar adalah plasma prostat.

Sebagian orang mungkin tidak memiliki tenaga lagi untuk lanjut ke ronde dua dalam bercinta. Selama gairah seksual, tubuh menjadi laboratorium kimianya sendiri. Ada dua yang bertanggung jawab untuk kecelakaan pasca bercinta, yaitu vasopresin, ketika mencoba tubuh kembali homeostasis yang merupakan hormon yang diperkirakan untuk mengurangi stres. Kemudian hormone prolaktin, yang menyebabkan periode refrakter setelah orgasme dan menimbulkan rasa mengantuk.