Find Us On Social Media :

Jadi Bodoh, Salah Satu Dampak Buruk yang Terjadi pada Anak yang Sering Dipukul Orangtua

By Ade Sulaeman, Rabu, 7 September 2016 | 08:00 WIB

Jadi Bodoh, Salah Satu Dampak Buruk yang Terjadi pada Anak yang Sering Dipukul Orangtua

Intisari-Online.com - Beragam edukasi mengenai bahaya melakukan kekerasan pada anak, meski untuk tujuan positif, sudah sering didengar. Namun, pada kenyataannya, praktik tersebut masih saja berlangsung. Padahal, ada beragam dampak buruk dari kebiasaan ini.

Segala bentuk kekerasan, baik secara fisik maupun verbal, akan meninggalkan luka dalam diri Anda, entah terlihat atau tersembunyi dalam hatinya.

Denise Cummins, PhD, Cognitive Scientis dan penulis Good Thinking: Seven Powerful Ideas that Influence the Way We Think, menguraikan tiga dampak buruk pada anak yang sering mendapatkan pukulan dari orangtua:

Mengajarkan hadapi konflik dengan kekerasan

Anda menyebutnya disiplin. Anak Anda melihatnya sebagai solusi. Pasalnya, anak akan menuruti keinginan orangtua ketika mereka menerima pukulan.

Kebiasaan itu akan dia salurkan dan dijadikan pedoman dalam menjalani kehidupan sosial.

Anak yang sering dipukul sewaktu kecil, kata Cummins, tidak memiliki kendali diri dalam menghadapi konflik ketika mereka dewasa.

Selain itu, anak melihat orangtua sebagai seseorang dengan tubuh yang lebih besar dari mereka. Jadi, mereka pun bakal berpikir bahwa memukul seseorang yang lebih kecil itu adalah hal yang lazim.

Anak yang tumbuh menjadi penindas atau pelaku bully di sekolah kebanyakan memiliki orangtua yang kasar dan penyiksa di rumah.

Anak menjadi minder dan susah percaya orang lain

Orangtua seharusnya menjadi pelindung dan pembimbing anak dalam menjalani kehidupan. Sebab, orangtua merupakan orang dewasa yang paling dekat pada anak.

Nah, perilaku kasar orangtua justru membuat anak tidak percaya pada Anda. Kondisi ini pun membuat mereka semakin sulit memercayai orang lain kala mereka dewasa.