Find Us On Social Media :

Inilah 21 Tandanya Jika Seseorang Mengalami Trauma Psikis (1)

By Tika Anggreni Purba, Jumat, 9 September 2016 | 07:00 WIB

Inilah 21 Tandanya Jika Seseorang Mengalami Trauma Psikis (1)

Intisari-Online.com—Ada masanya dalam kehidupan ini, kita mengalami hal-hal yang menyakitkan. Bisa saja kecelakaan, bencana, sakit penyakit, kekerasan, kehilangan, menyaksikan kejadian buruk dan hal buruk yang tidak terduga. Tidak jarang itu semua meninggalkan trauma.

Apapun yang menjadi sumbernya, trauma seperti bekas dalam pikiran dan perasaan kita. Setiap orang memiliki reaksi yang berbeda atas trauma yang dialaminya. Namun ada 21 reaksi dan gejala umum yang bisa dikenali dan tentu saja dapat ditangani.

1. Mengingat peristiwa menyakitkan itu terus menerus

Banyak orang yang pikirannya terus terjebak di keterpurukan masa lalu. Ia tidak mampu melupakan memori yang menyedihkan. Hampir setiap hari ingatan akan peristiwa buruk muncul.

Seolah otak ingin merasakan pengalaman itu kembali dan berupaya untuk meresponinya dengan cara berbeda. Akibatnya setiap hari seperti seperti mimpi buruk yang menjadi nyata.

2. Mimpi buruk

Sementara kehidupan nyata terasa seperti mimpi buruk, ternyata dalam tidurpun mimpi buruk terus hadir. Hal ini menunjukkan seseorang mengalami trauma. Sistem dalam otak yang mengalami shock, bahkan pada waktu tidur otak terus memproses seolah peristiwa itu masih terjadi.

Kebanyakan mimpi yang dialami tidak berhubungan dengan peristiwa yang membuat trauma. Namun jenisnya hampir sama, biasanya mimpi buruk dalam bahaya, dikejar-kejar, dan celaka. Tidak heran orang yang trauma biasanya kualitas tidurnya terganggu.

3. Flashback

Orang yang mengalami trauma, dalam pikirannya sering muncul kembali ingatan-ingatan kelam. Sehingga timbul rasa takut, jangan-jangan kejadian serupa akan terjadi lagi. Flashback biasanya menguras emosi apalagi jika ingatan yang muncul terasa begitu nyata.

4. Takut dan cemas

Hampir semua reaksi trauma adalah rasa takut dan cemas. Rasanya peristiwa menakutkan dan mengerikan itu mungkin saja bisa terjadi lagi. Parahnya, perasaan ini bisa saja terjadi lebih buruk ketimbang perasaan saat peristiwa buruk itu terjadi.