Selalu Mengkhawatirkan Apa yang Orang Lain Pikirkan Tentang Kita? Atasi Dengan 7 Cara Ini

Tika Anggreni Purba

Penulis

Selalu Mengkhawatirkan Apa yang Orang Lain Pikirkan Tentang Kita? Atasi Dengan 7 Cara Ini

Intisari-online.com—Peduli tehadap apa yang orang lain pikirkan mengenai diri kita merupakan sesuatu yang wajar. Namun nyatanya, ada bagian dalam diri kita yang membuat kita ingin diterima, dihargai, dan diakui. Sehingga kita sering menjadi khawatir mengenai tanggapan orang lain pada kita.

Sayangnya, kekhawatiran ini, jika sudah terbentuk sejak lama sulit untuk dihancurkan. Namanya juga stigma, biasanya melekat erat pada karakter seseorang. Lalu bagaimana caranya untuk berhenti khawatir akan apa yang orang lain pikirkan tentang diri kita?

1. Ingatlah bahwa semua orang belum tentu sangat tertarik pada kita

Orang-orang belum tentu begitu peduli pada apa yang pikirkan dan rasakan. Belum tentu apa yang kita pikirkan sama seperti yang mereka pikirkan. Jadi, jangan berpikir terlalu berlebihan akan tanggapan mereka mengenai diri kita. Kekhawatiran berlebihan justru tidak akan mempengaruhi tindakan dan penilaian orang lain.

2. Perlu membela diri dengan cara yang positif

Misalnya kita tidak sengaja jatuh terpeleset di depan banyak orang dan membuat orang tertawa. Cobalah berpikir bahwa kita bukan dipermalukan di depan mereka. Namun kita sedang memberikan sedikit keceriaan dengan mengorbankan diri kita.

3. Tidak ada yang salah dengan memikirkan pendapat orang lain

Betul, kita harus peduli terhadap reputasi kita di hadapan orang lain. Namun bukan berarti, kita dikuasai oleh pemikiran itu. Lebih baik fokus terhadap apa yang kita pikirkan tentang diri kita sendiri, ketimbang khawatir tentang apa yang orang lain pikirkan.

4. Berusahalah untuk berempati pada orang lain

Kegagalan kita sering kali terletak pada ketidakmampuan untuk mengenali kesulitan orang lain. Akibatnya kita tidak dapat membantunya. Belajarlah lebih peduli pada orang lain. Sehingga orang lain juga merasa nyaman dengan kita.

5. Kendalikan pikiran kita sendiri, bukan pikiran orang lain

Orang yang kuat mental tidak berusaha untuk mengendalikan sesuatu yang di luar kemampuannya. Ia fokus pada mengendalikan pikiran dan perasaannya sendiri.

6. Kita tidak bisa menyenangkan semua orang

Jangan berupaya untuk menyenangkan semua orang, sebab itu bukan tugas kita. Kita harusnya hidup sebagaimana hubungan sosial semestinya. Tidak usah berlebihan untuk berpikir bahwa kita bertanggung jawab atas kebahagiaan semua orang.

7. Bertemulah dengan lebih banyak orang

Persepsi satu orang pada diri kita belum tentu sepenuhnya benar. Jadi, bertemulah dengan lebih banyak lagi orang. Sehingga kita tahu bahwa beragam manusia, beragam pula pandangannya.

(businessinsider.com)