Find Us On Social Media :

Kini Perempuan Pun Makin Gandrung Olahraga Tinju

By Tika Anggreni Purba, Kamis, 15 September 2016 | 09:30 WIB

Kini Perempuan Pun Makin Gandrung Olahraga Tinju

Intisari-Online.com--Perempuan dan tinju? Tampaknya memang tidak begitu serasi. Sebab tinju selalu menjurus pada olahraga yang sifatnya keras dan maskulin. Tapi siapa sangka, kejutan tren olahraga urban kini meretas hal itu. Tinju kini mendapat tempat di hati perempuan. Bagi perempuan yang berminat dengan olahraga tinju, olahraga ini terlihat begitu seksi!

Tinju di kalangan perempuan memang bukan isu baru. Sebab beberapa nama dengan gelar petinju perempuan akrab di telinga. Seperti Laila Ali, putri petinju legendaris Muhammad Ali. Juga nama-nama lainnya seperti Christy Martin, Mia St. John, dan Ann Wolfe.

Tapi ternyata, tren tinju di kalangan perempuan kota  ini bukan untuk adu jotos alias bertanding di atas ring. Tapi demi sehat, bugar, dan tentu saja langsing. Tidak heran, olahraga yang berkiblat di dunia bela diri ini digemari para perempuan. Bahkan olahraga saudara serumpun tinju seperti muay thai dan krav maga juga digandrungi.

“Sebenarnya sih, tujuannya untuk membangun pertahanan diri,” kata Sandy (36). Ia adalah salah satu member sebuah kelas tinju di salah satu pusat kebugaran di Jakarta. Sandy mengaku mengikuti olahraga ini karena ingin membentengi dirinya dari kejadian yang tidak diinginkan. Misalnya tindakan kriminal dan kejahatan yang merajalela saat ini. Khususnya tindakan kriminal pada perempuan.

Tidak hanya itu, perempuan yang sehari-hari bekerja sebagai marketing di salah satu perusahaan perbankan asing di Jakarta ini makin kesengsem dengan tinju setelah mulai menekuninya dua tahun terakhir.

Dengan alasan yang sedikit berbeda, Allesia (25) memilih tinju karena kurang nyaman dengan olahraga muay thai. Jika tinju cenderung mengutamakan gerakan tangan melalui pukulan, muay thai memiliki gerakan tambahan melalui tendangan. Allesia merasa kurang cocok dengan olahraga dengan tendangan itu.

Padahal awalnya hanya coba-coba, tapi magnet tinju sepertinya menggaet Allesia begitu erat. Selama beberapa bulan belakangan, ia rutin melakukan olahraga ini.

Tinju bikin lebih percaya diri

Sandy menyadari bahwa banyak orang yang mengira bahwa tinju adalah olahraga yang terlampau keras. “Padahal sebenarnya tinju itu, style-nya sama seperti menari,”kata Sandy. Perbedaannya hanya di variasi gerakan. Tinju juga bukan sekadar olahraga pukul sana–pukul sini. Sebab ada teknik tertentu yang mesti dipelajari. Dalam hal teknik inilah, sebut Sandy, tinju itu ibarat seni.

Untuk mempelajari berbagai teknik itu juga dibutuhkan niat dan ketekunan. Sehingga tidak benar kalau tinju disebut-sebut sebagai olahraga asal hajar.

Sandy bahkan mengaku, setelah memilih tinju sebagai olahraga rutin, ia menjadi lebih percaya diri. Dalam artian, ia merasa lebih nyaman dan aman sekalipun harus bepergian sendirian. Sandy juga merasa lebih sigap untuk melindungi dirinya dari tindakan-tindakan tidak baik.

Dari segi penampilan juga ternyata tinju berfaedah. Tubuh langsing yang paling diidamkan semua perempuan di dunia bisa dicapai dengan olahraga ini. Bahkan, Sandy mengaku, jumlah kalori yang terbuang selama satu jam latihan tinju bisa mencapai 850 kalori.