Find Us On Social Media :

Dari Bom Bali hingga Serangan WTC, Inilah 10 Teror Paling Fatal Abad 21 (1)

By Moh Habib Asyhad, Selasa, 13 September 2016 | 13:00 WIB

Dari Bom Bali hingga Serangan WTC, Inilah 10 Teror Paling Fatal Abad 21 (1)

Intisari-Online.com - Alih-alih semakin damai, kondisi dunia pada abad 21 justru semakin mencemaskan. Perang masih terjadi di mana-mana, jurang si kaya dan si miskin semakin menganga, negara kaya semakin kaya, sementara negara miskin semakin miskin, isu rasial merebak di mana-mana, hingga terjadilah teror-teror yang tida putus akibat semua itu.

Kompas.com mencatat, setidaknya ada 10 teror (ditulis secara acak) paling fatal pada abad 21.

Pagi hari 7 Juli 2005, empat buah bom meledak di sejumlah tempat di kota London, Inggris. Tiga bom meledak di kereta bawah tanah dan satu lagi di sebuah bus tingkat di Lapangan Tavistock.

Akibat serangan bom ini, 52 orang tewas dan 700 lainnya terluka. Ini adalah serangan teror terburuk di Inggris setelah pengeboman pesawat Pan Am penerbangan 103 di atas Lockerbie, Skotlandia, pada 1988.

 

Dua pekan kemudian, sebuah percobaan serangan bom kembali terjadi di Inggris, tetapi kali ini serangan tersebut gagal dan tak menimbulkan korban jiwa.

Tragedi ini terjadi pada 12 Oktober 2002 di kawasan wisata Kuta, Bali. Serangan ini menewaskan 88 warga Australia, 38 warga Indonesia, dan 20 orang lainnya dari berbagai kebangsaan, serta 209 orang terluka.

Serangan ini melibatkan tiga peledakan bom, yaitu satu bom bunuh diri, satu bom mobil di luar sebuah kelab malam populer di Kuta, dan satu bom kecil di luar konsulat AS di Denpasar.

Sebuah rekaman audio yang diduga berisi suara Osama bin Laden mengatakan pengeboman di Bali dilakukan sebagai pembalasan atas perang melawan teror yang dikobarkan AS dan keterlibatan Australia dalam kemerdekaan Timor Leste.

Pada 8 November 2008, tiga orang terpidana utama Bom Bali I, yaitu Imam Samudra, Amrozi, dan Ali Ghufron alias Muklas menjalani eksekusi hukuman mati di Nusakambangan.

Pada 9 Maret 2010, Dulmatin yang diyakini meledakkan salah satu bom di Bali dengan menggunakan telepon genggam tewas dalam baku tembak dengan polisi di Jakarta.